TKW Tertahan di KBRI Arab Saudi saat Hendak Pulang ke Indonesia

by VOICEINDONESIA.CO
0 comments
A+A-
Reset
TKW Tertahan di KBRI Arab Saudi saat Hendak Pulang ke Indonesia

Jakarta – Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Purwakarta bernama Ilah Surniawati (40) yang bekerja di Riyadh, Arab Saudi tertahan saat ingin pulang ke tanah air, akibat tertipu saat membeli tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia.

Sebelumnya TKW tersebut diberangkatkan oleh sponsor (perorangan) penyalur pekerja migran Indonesia (PMI) asalPurwakarta berinisal K alias T (50), sejak Desember  tahun 2022 silam. Hal ini diungkap suaminya bernama Iwan Setiawan yang terus menanti kepulangan istrinya ke tanah air.

“Awalnya sih istri saya niatnya baik untuk membantu perekonomian keluarga. Dia mendapat sponsor orang Purwakarta berinisial k alias T. Di iming-iminglah istri saya  oleh sponsor bahwa disana kerjanya seperti ini, manislah bahasanya. Nah berangkatlah istri saya tanggal 22 Desember 2022.” Kata Suami TKW tersebut, Iwan Setiawan kepada tim voiceindonesia.co, melalui pesan singkat Whatsapp, Sabtu (24/06/23).

Mulanya TKW yang merupakan seorang ibu 1 anak tersebut diberangkatkan untuk bekerja di Riyadh, Arab Saudi sebagai pekerja rumah tangga (PRT).

Namun setelah hampir dua bulan ia bekerja sebagai TKW, ia mulai merasa tidak nyaman dengan sang majikan yang dinilai kurang baik lantaran sistem pembayaran gaji yang tak menentu.

“Selang istri saya hampir dua bulan bekerja disana mulai merasa tidak betah oleh majikannya, karena system gajiannya yang tidak menentu. Kadang bulan ini gajian, kadang bulan berikutnya tidak gajian. Ketika gajian pun besoknya dipinjam kembali oleh majikannya, sampai istri saya digeledah oleh majikannya, akhirnya istri saya sampai menyembunyikan uangnya di dalam kaus kaki, yak arena itu majikannya kekeh mau meinjam kembali uang gaji istri saya.” ungkap Iwan.

Setelah TKW tersebut mendapat perlakuan seperti itu secara terus menerus, akhirnya ia pun berniat dan meminta kepada suaminya untuk dapat pulang ke tanah air. Hingga akhirnya sang suami melapor ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandung agar dapat membantu kepulangan istrinya ke tanah air.

“Dengan begitu istri saya tidak betah dan sudah lapor ke BP2MI Bandung karena ingin diusahakan istri saya agar bisa pulang, sampai negosiasi dengan  alot dengan majikannya disana. Akhirnya dizinkan untuk pulang, awalnya majikannya kekeh tidak mau memulangkan istri saya sampai ada pengganti istri saya. Tetapi dengan negosiasi yang dibantu BP2MI Bandung berhasil lah bias pulang istri saya.” Katanya.

Dari situlah awal mula Ilah Surniawati tertahan di KBRI  Ruhama, Riyadh, Arab Saudi. Setelah mendapat izin pulang ke tanah air, pihak sponsor berinisial K alias T membelikan tiket pesawat untuk Ilah agar dapat pulang ke tanah air dengan cepat. Namun sayangnya, sesampainya dia di bandara, tiket yang dibelikan oleh K alias T tersebut ternyata palsu.

“Setelah mendapat izin dari majikan untuk pulang ke tanah air dengan dibantu oleh BP2MI, istri saya dibelikan tiket oleh sponsor si ibu K alias T. Sesampainya dibandara pas mau pulang ternyata tiket yang dibelikan sponsor itu palsu pak. Sampai ada pihak bandara yang menelpon saya mengatakan tiket tersebut palsu sehingga tidak bias pulang.” Ujar Iwan.

Baca juga: Diimingi menjadi Pekerja Migran, 30 Orang di Sumsel Jadi Korban TPPO

Setelah itu, suami dari TKW tersebut menghubungi rekannya yang bernama ibu Ika yang memiliki kenalan orang yang bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jeddah yakni Bapak Haji Dodi untuk dapat membantu permasalahan kepulangan istrinya. Sehingga istrinya dijemput dari bandara oleh Hj. Dodi dan ditampung sementara di rumahnya selama satu hari sebelum diantarkan ke KBRI Riyadh.

Setelah ditampung di KBRI Riyadh selama dua bulang, TKW tersebut mulai merasa tidak betah dan berinisiasi untuk mengurus kepulangannya sendiri secara mandiri dengan membeli tiket pesawat tanpa melalui prosedur KBRI agar bisa cepat pulang.

“Selama di KBRI dua bulan, istri saya mulai gak betah karena lama, saya tanya-tanya ternyata dari pihak KBRI mengatakan kalau kamu mau cepat pulang harus kepulangan mandiri dengan ongkos dan tiket sendiri.” Ungkapnya.

Dengan begitu suaminya Iwan membantu untuk membelikan tiket pesawat senilai Rp. 8.000.000 agar istrinya bias dengan cepat pulang ke tanah air.

Namun cara itu pun tak kunjung membantu istrinya, Ilah Surniawati dapat pulang ke tanah air lantaran pihak KBRI menyebut ada dokumen milik TKW tersebut yang terselip sehingga pengurusan kepulangannya masih harus memakan waktu.

“Untuk kepulangan masih tertahan di KBRI, yaitu saya juga bingung sedangkan dulu dari pihak KBRI minta buru-buru ditransfer untuk tiket alasannya agar bias cepat pulang, namun sampai serkarang sudah hamper limka bulan di KBRI dan belum ada kabar untuk kepulangannya juga”. Ungkap Iwan.

Baca juga

Tinggalkan Komentar

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO