VOICEINDONESIA.CO, Batam – Ratusan buruh dari Serikat Pekerja Logam (SPL) FSPMI Kota Batam akan turun ke jalan pada Rabu (22/10/2025) menuntut penghentian seluruh aktivitas di PT ASL Marine Shipyard, Tanjunguncang. Aksi ini digelar menyusul ledakan kapal MT Federal II yang menewaskan 13 pekerja dan melukai belasan lainnya.
Ketua PC SPL FSPMI Kota Batam, Suprapto, menyebut sekitar 500 buruh akan mengikuti aksi tersebut. Ia menegaskan, langkah ini diambil karena pemerintah dianggap lalai dalam mengawasi keselamatan kerja di galangan kapal.
“Besok kami bergerak dari Panbil menuju PT ASL. Kami juga akan lanjutkan aksi ke Pemko Batam. Pemerintah tidak bisa lagi diam soal lemahnya pengawasan keselamatan kerja di galangan kapal,” ujar Suprapto, Selasa (21/10/2025).
Baca Juga: Pengadilan Hubungan Industrial Mendesak, Ini Alasannya
Suprapto menegaskan, pihaknya mendesak aparat penegak hukum agar tidak berhenti pada penyelidikan pekerja lapangan saja. Ia meminta agar tanggung jawab diperluas hingga ke jajaran manajemen perusahaan.
“Kalau hanya yang di bawah yang dikorbankan, keadilan tidak akan pernah hadir. Mereka hanya pelaksana. Keputusan dan sistem ada di atas,” tegasnya.
Baca Juga: KSPSI : Luhut Gagal Paham Penegakan Keadilan untuk Buruh
Selain itu, para buruh meminta kegiatan produksi PT ASL dihentikan sementara sampai ada jaminan perbaikan nyata terhadap sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Sudah terlalu banyak korban jiwa. Manajemen di sana amburadul. Stop dulu semua kegiatan sampai benar-benar aman,” tambahnya.
Aksi akan dimulai dari kawasan Panbil, Muka Kuning, lalu menuju PT ASL di Tanjunguncang, dan berakhir di Kantor Wali Kota Batam. Massa akan menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah daerah.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, membenarkan adanya pemberitahuan rencana aksi tersebut. Ia memastikan aparat kepolisian akan menjaga situasi agar tetap kondusif.
“Benar, kami sudah terima pemberitahuan aksi. Insyaallah kami amankan agar kegiatan berlangsung tertib dan kondusif,” katanya. Ia juga mengingatkan agar buruh tidak melakukan tindakan anarkis.
Tragedi kapal MT Federal II menjadi pukulan keras bagi industri galangan kapal di Batam. Kecelakaan kerja mematikan itu memunculkan gelombang desakan agar standar keselamatan benar-benar ditegakkan di setiap lini produksi.