VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Nasib 42 pekerja migran Indonesia (PMI) masih menjadi tanda tanya besar pascakebakaran apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, yang terjadi Minggu (30/11/2025) dini hari. Tim gabungan Kementerian P2MI dan KJRI Hong Kong turun ke lapangan melakukan serangkaian operasi pencarian sejak Senin pagi hingga sore hari.
Menteri P2MI Mukhtarudin menegaskan komitmen pemerintah dalam penanganan kasus ini. Tidak ada satu pun korban yang akan dibiarkan tanpa pendampingan maksimal. Tim bekerja keras memastikan semua PMI terdampak mendapat perlindungan, tempat tinggal, kesehatan, dan bantuan yang dibutuhkan.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan duka cita mendalam. Tidak ada satu pun pekerja migran Indonesia yang akan kami biarkan sendirian,” ujar Mukhtarudin dalam keterangan yang diterima Voiceindonesia.co, Senin (01/12/2025).
Baca Juga: WNI Korban Kebakaran di Hong Kong Betambah Jadi Sembilan Orang, 42 Lainnya Masih Hilang
Tim melakukan lima operasi lapangan untuk menangani para korban. Pertama, posko pelayanan terpadu didirikan di Home Affairs Department dan Taipo Market beroperasi dari pukul 11.00 hingga 16.00 waktu Hong Kong. Di posko ini, korban bisa mengurus distribusi bantuan pemerintah, administrasi dokumen, tempat tinggal sementara bersubsidi, hingga pencarian keluarga yang hilang.
Kedua, tim mengunjungi langsung lokasi kebakaran Wang Fuk Court untuk pemantauan kondisi. Aparat Hong Kong masih menyisir reruntuhan mencari korban yang terperangkap atau belum teridentifikasi. Kondisi bangunan yang rusak parah dan padatnya warga Hong Kong yang memberikan penghormatan menjadi kendala operasi pencarian.
Baca Juga: Ada Tambahan Tiga Korban WNI di Kebakaran Hong Kong, Dua Diantaranya Meninggal Dunia
Ketiga, tim memantau aksi doa dan solidaritas ratusan PMI bersama pekerja migran Filipina di sekitar Stasiun MRT Hong Kong. Mereka menuntut kepastian nasib rekan-rekan yang masih hilang. Tim melakukan pendataan ulang di lokasi memastikan tidak ada korban yang terlewat dalam pencatatan.
Keempat, tim mengunjungi PMI berinisial KS asal Tegal yang dirawat di North District Hospital. KS termasuk korban yang selamat dari tragedi ini dan mendapat bantuan langsung dari tim. Kelima, tim mengkoordinasikan pemindahan korban dari shelter ke hotel sambil menunggu unit tempat tinggal pengganti disiapkan Labour Department Hong Kong.
Penanganan dilakukan bersama Kedutaan Filipina dan Labour Department Hong Kong dalam kolaborasi erat. Masyarakat Hong Kong menunjukkan solidaritas tinggi memberikan dukungan kesehatan dan logistik bagi para korban. Namun pencarian 42 PMI yang hilang tetap menjadi prioritas utama operasi yang terus berjalan.

