VOICEINDONESIA.CO, Taipei – Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei bersama Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) memfasilitasi pemulangan empat jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia di Taiwan.
Keempat jenazah saat ini masih menjalani proses pemulasaran di rumah duka Zhongli, Taiwan. Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (5/8/2025), KDEI menyebutkan bahwa tiga di antaranya merupakan PMI resmi, sementara satu lainnya adalah Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO).
Adapun identitas para jenazah yakni: Agus Sholihin (asal Bojonegoro, Jawa Timur), meninggal akibat kebakaran. Aris Widi Irwansyah (asal Kendal, Jawa Tengah), meninggal karena sakit. Mundakir (asal Lampung Timur, Lampung), meninggal karena sakit. Wahyu Agung Prasetiyo (asal Ponorogo, Jawa Timur), meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga: Marak Bendera Bajak Laut, Mensesneg: Jaga Kesakralan HUT Ke-80 RI
Jadwal pemulangan jenazah dimulai dengan Wahyu Agung Prasetiyo pada 5 Agustus, disusul Aris Widi Irwansyah pada 7 Agustus, dan Agus Sholihin pada 8 Agustus.
Sementara itu, jenazah Mundakir masih menunggu kelengkapan dokumen untuk proses kekargoan.
“KDEI Taipei memastikan bahwa setibanya di Tanah Air, seluruh proses pemulangan hingga ke kampung halaman akan dikoordinasikan oleh KP2MI/BP2MI,” tulis KDEI dalam pernyataannya.
Baca Juga: Dinilai Berjasa, Prabowo Dapat Medali Kehormatan dari Komando Operasi Khusus AS
Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo, beserta jajaran turut hadir dalam proses pemulasaran sebagai bentuk penghormatan kepada para pekerja migran.
Sepanjang tahun 2025 hingga awal Agustus, KDEI Taipei telah menangani 82 jenazah PMI dan PMIO yang wafat akibat berbagai sebab, seperti kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, dan penyakit.
KDEI Taipei mengimbau seluruh pekerja migran untuk senantiasa menjaga keselamatan kerja, kesehatan pribadi, serta memastikan keaktifan program jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan guna mengantisipasi risiko kematian.