VOICEINDONESIA,RIYADH – Masriah Diana Sari (32) Pekerja Migran Indonesia (PMI) diduga korban Tindak Pidana Perdangangan Orang (TPPO) asal Taman Gebang Raya Kota Tangerang Banten ,Minta pertolongan untuk pulang ke Indonesia.
Masriah menghubungi kantor berita VOICEIndonesia.co pada hari Jum`at (6/5/2022) Diketahui PMI asal Kota Tangerang tersebut mengalami penipuan oleh Sponsor (calo) yang menjanjikan di tempatkan di Dubai,namun ia harus menerima kenyataan pahit yang dialaminya ,saat ini ia berada di Riyadh Arab Saudi.
“Waktu saya berangkat bilangnya mau di tempatkan di Dubai,ternyata saya di karantina di srilangka selama dua minggu ,terus saya Taunya di tempatkan di Arab Saudi,” kata Masriah saat di konfirmasi jurnalis VOICEIndonesia.co Juam`at (6/5/2022)
Masriah mengatakan bahwa ia sering mendapatkan pukulan dari majikan dan anak-anak majikan di tempat ia bekerja,itu alasan kuat ia memutuskan untuk kabur dari rumah majikan.
“Saya di Syarikah dapat majikan dia suka pukul saya,saya lapor ke Syarikah tapi tidak pernah di gubris ,akhirnya saya kabur dari majikan,” tambah Masriah
Saat ini Masriah bekerja Paruh waktu di Riyad dan ganti-ganti majikan. setiap hari ia menerima upah sekitar 200 Riyal atau setara dengan 760.000 setiap hainya dan ia tinggal di sebuah bedeng atau kontrakan yang ia sewa setiap bulannya seharga 700 Riyal atau setara dengan 2.660.000 setiap bulannya.
Masriah juga menceritakan bahwa ia sudah 7 bulan di Riyad dan ia juga menjelaskan alasan kuat ia minta pertolongan untuk Pulang ke Tanah Air ,selain ia tidak kuat bekerja karena sering di pukulin majikan ia juga saat ini sakit-sakitan dan ada penyakit Asma.
“Sponsor saya lupa,saya panggilnya bapak aja,Pak Fariz ,terbang 24 Oktober 2021,ada beberapa anaknya suka pukul ,sakit-sakitan ada Asma juga saya,” ujar Masriah
Sebelumnya ia sudah lapor ke KBRI di Riyad tapi ia mendapatkan tanggapan malah terkesan menakut-nakuti ,ia juga tidak mempersoalkan jika ia pulang ke Indonesia dengan Biaya sendiri .
“Udah tapi tanggapannya ya gitu malah seperti menakut-nakutin ,tidak apa-apa pak bayar juga yang penting saya bisa pulang ke Indonesia ,” harap Masriah
Sampai berita ini di naikkan belum ada pihak yang bisa di konfirmasi (red)