Kementerian P2MI dan Kadin Resmi Lepas 5.000 Pekerja Migran ke 8 Negara

Menteri Abdul menyebut, rata-rata gaji yang diterima pekerja migran mencapai minimal Rp 20 juta per bulan

by VOICEINDONESIA.CO
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara resmi melepas 5.000 pekerja migran Indonesia (PMI) ke delapan negara tujuan. Pelepasan dilakukan secara simbolis oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam sebuah seremoni di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Minggu (15/6).

Sebanyak 100 pekerja migran hadir secara langsung dalam acara tersebut sebagai perwakilan dari total 5.000 orang yang akan diberangkatkan ke Taiwan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Jerman, Slovakia, Turki, dan Dominika.

“Hari ini Kadin Indonesia mengirim secara simbolik aslinya 5.000, tetapi yang ada hari ini 100 lebih, dan ini menjadi momentum bagi kerjasama kami berdua antara Kadin dan Kementerian,” kata Menteri Abdul Kadir Karding.

Menurutnya, penempatan pekerja migran ini bukan hanya sekadar upaya penyerapan tenaga kerja, tetapi juga bentuk investasi jangka panjang terhadap kapasitas individu melalui transfer keahlian dan pengalaman internasional.

“Ada satu tujuan sebenarnya yang ingin kita capai adalah Kadin berupaya membantu pemerintah di dalam hal mengurangi pengangguran, yang kedua mengurangi kemiskinan, memperkuat ekonomi nasional termasuk daerah dan keluarga dengan devisa yang ada,” paparnya.

Menteri Abdul menyebut, rata-rata gaji yang diterima pekerja migran mencapai minimal Rp 20 juta per bulan, dengan masa kontrak kerja rata-rata selama tiga tahun dan kemungkinan perpanjangan.

“Masa kerja rata-rata 3 tahun, itu bisa lanjut 3 tahun lagi. Ini yang diberangkatkan sekarang macam-macam, ada nurse, ada hospitality, ada logam, ada konstruksi, ada teknik, ada pertanian juga dan mereka gajinya minimal, kalau tadi lihat itu yang di Arab itu minimal Rp 20 juta. Jadi Rp 20 juta itu artinya apa? Kalau kerja di Jakarta, kerja 4 bulan baru dapat 20 juta,” ujarnya.

Pemerintah sendiri menargetkan pengiriman sekitar 400.000 pekerja migran sepanjang tahun 2025. Untuk itu, kolaborasi dengan pihak swasta seperti Kadin dianggap sangat penting.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam mendukung ekosistem pekerja migran, dari tahap pelatihan, sertifikasi, penempatan, hingga pemberdayaan saat mereka kembali.

“Sehingga ini sambil minum air, sambil kita membawa devisa, tapi juga mereka akan membawa suatu keahlian dan jaringan yang nantinya bisa menjadi suatu aset yang luar biasa,” tuturnya.

Anindya juga menilai para pekerja migran akan menjadi jembatan ekonomi dan jejaring bisnis Indonesia dengan negara-negara tujuan kerja mereka di masa depan.

Dengan program ini, pemerintah dan Kadin berharap Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor tenaga kerja, tetapi juga pengembang SDM unggul yang mampu bersaing di level global.

“Kadin bisa berpartisipasi bukan saja di pelatihan tapi juga sertifikasi, penempatan, bahkan pemberdayaan sehabis menjadi istilahnya tenaga kerja migran,” ucap Anindya.

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia