BOGOR, AKUUPDATE.ID – Bupati Bogor, Ade Yasin masih mengkaji rencana pemerintah untuk mengadakan sekolah tatap muka yang akan diberlakukan mulai 11 Januari 2021. Sebab, dia masih ingin mendengar dan menghimpun masukan dari para orangtua peserta didik.
Ade mengatakan, Pemkab Bogor masih memprioritaskan keselamatan dan kesehatan para peserta didik dan tenaga pengajar jika sekolah tatap muka diterapkan. Bupati Bogor menyampaikan, masih khawatir adanya kerumunan jika sistem ini diterapkan.
Dikutip dari Merdeka.com “Kita mau dengar dulu orangtua seperti apa. Kalau orangtua tidak setuju, ya tidak masalah,” kata Ade Yasin, Bupati Bogor, Senin (28/12).
Menurutnya, salah satu skema yang dipakai jika sekolah tatap muka diberlakukan, adalah dengan membatasi jumlah peserta didik di kelas, maksimal hanya 10 orang.
“Jadi ada yang dalam jaringan (online) dan luar jaringan (tatap muka). Itu opsi yang bisa dipilih,” katanya.
Baca Juga : Paslon Bupati MURATARA Nomor Urut Satu Berkomitmen Memajukan SDM Dengan Membangun Perguruan Tinggi
Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Irwan Purnawan mengatakan, akan melakukan rapat pembahasan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) dan instansi lainnya yang berkaitan.
“Kita akan undang khusus Disdiknya ya untuk membahas rencana itu (belajar tatap muka),” ujar Irwan.
Menurut dia, kebijakan pembelajaran tatap muka dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga menyerahkan kembali ke daerah.
Kemudian irwan menambahkan, kesiapannya harus matang, mulai dari kesiapan tempat, fasilitas penunjang protokol kesehatan, hingga sistem pembelajaran yang akan dilakukan.
“Dari pemerintah pusat menyerahkan kebijakannya ke daerah, disesuaikan dengan kondisi di daerah. Maka ini harus kita matangkan. Apakah nanti kebijakan itu bisa dilaksanakan di seluruh wilayah, atau hanya sebagian,” ucapnya. (ODP)