JAKARTA, AKUUPDATE.ID – Rencana pemerintah untuk membentuk perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pembiayaan serta pemberdayaan usaha Ultra Mikro (UMi) dan UMKM, disambut baik sejumlah anggota Komisi XI DPR RI.
Holding dianggap dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN yang terlibat. Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati mengatakan, rencana pemerintah membentuk holding pembiayaan UMKM sudah sesuai dengan tugas yang diberikan terhadap BUMN-BUMN calon anggota induk usaha selama ini.
Mengutip artikel Kompas.com “Holding pada dasarnya merupakan strategi pengelolaan perusahaan yang memiliki kesamaan visi, misi, dan tujuan. Kita ketahui ketiga perusahaan tersebut (calon anggota holding) memiliki amanat sama dari Kementerian BUMN, yaitu menyalurkan pembiayaan ke segmen UMKM terutama usaha mikro,” kata Anis dalam siaran pers, Senin (7/12/2020).
Baca Juga : Kemnaker Benahi Tata Kelola Penempatan Perkerja Migran
Pemerintah merencanakan ,membentuk holding pembiayaan UMi dan UMKM dengan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Anis menilai, pembentukan holding pembiayaan UMi dan UMKM harus dilakukan setelah perencanaan dan peta jalan yang jelas terbentuk. Kedua hal ini dibutuhkan agar sinergi BUMN anggota holding dapat maksimal nantinya.
“Kalau memang tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, tentu itu baik. Tetapi kembali lagi, harus dengan pertimbangan dan analisis yang tepat dan tentu saja harus melibatkan pihak-pihak yang akan dikonsolidasikan yaitu BRI, Pegadaian, atau PNM,” tutur Anis.
Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar Melchias Markus Mekeng mengatakan, studi komprehensif harus dilakukan terlebih dulu, sebelum wacana pembentukan holding pembiayaan UMKM direalisasikan.
“Penggabungan ini harus dikaji secara matang dulu karena masing-masing institusi mempunyai niche market dan kualitas personil yang berbeda, serta goal dan apa yang ingin dicapai serta SWOT analisisnya,” kata Melcias.
Menteri BUMN, Erick Thohir sempat menyebut rencana pembentukan holding BUMN untuk UMi dan UMKM muncul untuk mengurangi besaran bunga pembiayaan terhadap pelaku usaha kecil. Pembentukan holding diharap bisa menekan biaya kredit pelaku usaha kecil, sehingga dapat mengurangi beban para pelaku UMKM. (Reno)