VOICEINDONESIA.CO, Bekasi — Kementerian Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menilai program Diplomatic Tour 2025 sebagai momentum penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) di sektor kesehatan.
Kegiatan yang dijadwalkan pada 20–25 Oktober 2025 di Jakarta, Bandung, dan Bali tersebut akan melibatkan para Wakil Tetap negara sahabat di PBB New York untuk memperlihatkan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan sistem kesehatan, infrastruktur, dan teknologi secara mandiri.
“Diplomatic Tour 2025 dirancang untuk menampilkan kemajuan Indonesia sebagai bentuk kontribusi nyata diplomasi kedaulatan yang konstruktif,” ujar Marsma TNI Parimeng, Asisten Deputi Kerja Sama Pasifik, Oseania, dan Afrika Kemenko Polkam, saat memimpin rapat finalisasi persiapan kegiatan di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga: Usai Dilantik Jadi Menko Polkam, Djamari: Gak Ada Istilah Istirahat
Menurutnya, kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk menunjukkan keberhasilan Indonesia membangun ekosistem kesehatan yang tangguh dan tidak bergantung pada negara lain. Rangkaian Diplomatic Tour juga mencakup kunjungan kehormatan ke pejabat tinggi, pertemuan dengan industri strategis nasional, serta promosi sektor kesehatan dan pariwisata berkelanjutan.
“Diplomatic Tour ini bukan sekadar kunjungan kehormatan, tetapi sarana memperkuat jejaring diplomasi pembangunan dan meneguhkan posisi Indonesia sebagai pemimpin di antara negara-negara Selatan,” kata Parimeng.
Baca Juga: Kemenko Polkam: Tata Kelola Data Jadi Kunci Pembangunan Inklusif di NTT
Pemerintah berharap kegiatan ini mendorong sinergi lebih kuat antara sektor pemerintah, industri, dan mitra internasional untuk mendukung pelaksanaan KSST yang berkelanjutan. Parimeng menegaskan, diplomasi kedaulatan di bidang kesehatan harus berdampak langsung bagi rakyat.
“Kami ingin memperkuat postur diplomasi kedaulatan Indonesia dan menjadi contoh kerja sama pembangunan yang saling menguntungkan,” tutupnya.