Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengemukakan tiga strategi yang harus dioptimalkan guna mendukung pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
“Terdapat tiga strategi yang perlu menjadi perhatian bersama dalam mendukung pembangunan SDM,” kata Muhadjir Effendy di Jakarta, dilansir dari ANTARA, Jumat (12/05/23).
Menko PMK menjelaskan, ketiga strategi tersebut yakni akses pelayanan dasar dan perlindungan sosial, peningkatan produktivitas, serta pembangunan karakter.
Menurut dia, ketiga strategi pembangunan SDM tersebut menjadi hal yang sangat penting guna mewujudkan sumber daya manusia yang produktif, terampil, unggul, berdaya saing dan berbudi pekerti luhur.
“Ketiganya itu harus diterapkan pada setiap tahapan siklus kehidupan manusia, mulai dari masa prenatal hingga lanjut usia,” katanya.
Hal tersebut, diperlukan guna mendukung terwujudnya visi Indonesia Maju pada tahun 2045 mendatang.
Karena itu, Kemenko PMK mendorong semua pihak untuk berperan aktif mendukung implementasi tiga strategi tersebut agar dapat berjalan baik.
“Kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, perguruan tinggi, hingga masyarakat perlu berperan aktif dalam menyukseskan ketiga strategi tersebut,” kata Muhadjir Effendy.
Muhadjir Effendy mengatakan program pembangunan SDM dilakukan secara berkelanjutan mulai dari hulu hingga hilir.
“Pembangunan SDM tidak dapat dilakukan secara terpisah melainkan harus berkelanjutan mulai dari sektor hulu yaitu 1.000 hari pertama kehidupan hingga sektor yang paling hilir yakni masyarakat lansia,” kata Muhadjir Effendy.
Menko PMK menjeaskan, pembangunan SDM yang berkualitas dilakukan dengan pendekatan siklus kehidupan atau human capital life cycle.
Muhadjir Effendy menjelaskan siklus tersebut dapat dibagi ke dalam lima fase yaitu masa kehamilan atau 1.000 hari pertama kehidupan dan anak usia dini, pelajar atau pendidikan dasar menengah, mahasiswa atau pendidikan tinggi, angkatan kerja dan berkeluarga serta lansia.
