VOICEIndonesia.co, Surabaya – 12 orang dilaporkan jadi korban runtuhnya rumah kontainer di Selat Madura, area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan. SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Hariyadi mengatakan, berdasarkan informasi Satpolairud Gresik, kejadian berawal saat dua perahu dengan 14 orang penumpang berada di bawah rumah kontainer, yang menggantung di area PHE WMO runtuh.
“Mereka sedang berlindung dari cuaca buruk saat itu. Tiba-tiba rumah kontainer yang menggantung runtuh dan menimpa kedua perahu di bawahnya,” terang SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Hariyadi pasca runtuhnya rumah kontainer di Selat Madura, area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), yang mengakibatkan 12 orang menjadi korban di Bangkalan.
Akibat runtuhnya rumah kontainer tersebut, 14 orang penumpang perahu jatuh ke laut. Dua orang ditemukan dalam kondisi selamat, satu orang tewas, dan 11 lainnya hilang masih dalam proses pencarian.
“Kantor SAR Surabaya mengerahkan KN SAR 249 Permadi dengan 12 orang ABK untuk membantu upaya pencarian 11 orang korban yang belum ditemukan,” terang Hariyadi Kepala Kantor SAR Surabaya tersebut.
Lebih lanjut, Hariyadi menerangkan, dalam proses pencarian, tim KN SAR 249 Permadi akan berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya, diantaranya Satpolairud Gresik, Satpolairud Bangkalan, BPBD Kabupaten Gresik dan nelayan sekitar,”
Dalam proses pencarian para korban ini, KN SAR 249 Permadi bertolak dari Dermaga Navigasi Tanjung Perak menuju ke lokasi kejadian kecelakaan yang terletak di koordinat 6° 51′ 29.50″ S 112° 56′ 52.10″ E, jarak yang ditempuh sekitar 33,3 mil laut, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Agar mengoptimalkan proses pencarian, tim SAR gabungan juga berkoordinasi dengan pihak SROP Surabaya dan VTS Surabaya, guna pemapelan informasi kejadian kecelakaan ini kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi, agar dapat segera memberikan pertolongan pada para korban.(dit/joe)