Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan sistem prediksi hujan ekstrem yang berasosiasi dengan banjir untuk wilayah DKI Jakarta.
“Terdapat tiga bagian yang mendukung pengembangan sistem prediksi hujan ekstrem, yaitu prediksi, observasi, dan penentuan indeks hujan ekstrem Jakarta,” ungkap peneliti utama dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Asif Awaludin, dalam keterangannya di Jakarta.
Dilansir dari ANTRA, Sabtu, 15 Juli 2023, BRIN menggunakan Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) yang menjadi bagian prediksi data yang menghasilan data per jam berupa prediksi menentukan hujan lebat.
Satelit itu memprediksi nilai curah hujan hingga tiga hari ke depan menggunakan keluaran hasil run prediksi WRF.
Pada bagian prediksi didukung pula oleh radar nowcasting dengan menggunakan Sistem Pemantauan Hujan atau Santanu.
Sistem itu menampilkan lokasi yang tengah dilanda hujan melalui situs laman di BRIN yaitu https://santanu.brin.go.id.
Santanu menganalisa pengaruh atenuasi sinyal oleh hujan. Hasil optimasi divalidasi menggunakan citra transportable radar.