VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahannya berlangsung lancar dengan semangat persatuan, kehormatan, dan kedewasaan politik.
Menurutnya, kelancaran tersebut menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia yang mendapat pengakuan dunia internasional.
“Tidak semua negara mampu melaksanakan transisi kepemimpinan dengan baik dan lancar seperti kita. Di mana-mana ketika saya berada di luar negeri, banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya, How did you do it? How did Indonesia manage?,” ujar Presiden Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI serta DPD-RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: Karnaval Kemerdekaan Digelar Pada Malam Hari Kemerdekaan
Presiden menjelaskan, demokrasi Indonesia merupakan warisan leluhur yang berpijak pada budaya kekeluargaan, gotong-royong, serta etika saling menghormati.
Ia mengingatkan pentingnya pengawasan kekuasaan untuk mencegah korupsi.
“Kita paham sejarah umat manusia. Jika ada kekuasaan yang tidak diawasi maka kekuasaan akan menjadi korup. Kekuasaan yang absolut akan menjadi korup secara absolut,” tegasnya.
Baca Juga: KDEI Taipei Perjuangkan Hak ABK Indonesia Korban Kebakaran Kapal di Keelung
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengungkap masih maraknya praktik korupsi di birokrasi, BUMN, dan BUMD.
Sejak menjabat, ia mengaku telah mengidentifikasi dan menyelamatkan Rp300 triliun anggaran negara yang rawan diselewengkan, termasuk anggaran perjalanan dinas dan alat tulis kantor.
“Rp300 triliun rupiah kami geser untuk hal-hal yang lebih produktif dan langsung bisa dirasakan rakyat banyak,” ungkapnya.
Kepala Negara mengibaratkan kebocoran kekayaan negara seperti tubuh yang kehilangan darah terus-menerus hingga terancam mati.
Ia menegaskan perlunya langkah tegas meski sulit dan tidak populer demi menyelamatkan aset bangsa.
“Saya harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara agar bisa digunakan untuk kepentingan bangsa kita di hari ini dan di hari esok. Untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang,” ucap Prabowo.
Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa mempelajari dan mengamalkan UUD 1945 sebagai rancang bangun yang dibuat para pendiri bangsa. Menurutnya, pemikiran Bung Karno, Bung Hatta, dan generasi 1945 masih relevan menjawab tantangan zaman.
“Saya berkeyakinan apabila kita jalankan rancang bangun yang sudah dibuat oleh para pendahulu kita, kita akan jadi negara yang kuat,” tegas Presiden.