VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Program familiarization trip enam hari lima malam mengajak konten kreator dan media nasional menjelajah destinasi tersembunyi Bali Utara dan Bali Barat. Kementerian Pariwisata menargetkan peningkatan awareness wisata 3B (Bali Barat, Bali Utara, dan Banyuwangi) melalui konten digital dan paket wisata siap jual.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan famtrip digelar 30 Juli hingga 4 Agustus 2025 dengan melibatkan pelaku online travel agent, penyelenggara school trip, media online nasional, dan konten kreator. Perjalanan darat dari Denpasar menuju kawasan Buleleng dan Jembrana ini dirancang khusus untuk memperkenalkan potensi wisata yang belum terjamah.
Peserta famtrip mengunjungi destinasi unggulan di Buleleng seperti Desa Wisata Les, Rumah Intaran, Pantai Lovina, Hatten Wines Vineyard, Sumberkima, dan Pulau Menjangan. Sementara di Jembrana, mereka menjelajahi Teluk Gilimanuk, Desa Wisata Blimbingsari dan Palasari, hingga Kurma Asih Sea Turtle Conservation Center.
Baca Juga: Menpar Sebut HUT Ke-80 RI Jadi Momentum Perkuat Sektor Pariwisata
“Melalui famtrip ini, kami ingin mengenalkan destinasi yang berada di Bali Utara dan Bali Barat. Para peserta khususnya konten kreator dan media online nasional kami ajak untuk membuat konten sosial media dan artikel berita agar meningkatkan awareness dan mendiseminasi informasi terkait daya tarik wisata yang berada di Buleleng dan Jembrana,” kata Made dalam keterangannya di Jakarta (20/8/2025).
Kementerian Pariwisata memfokuskan promosi wisata gastronomi sebagai segmen unggulan untuk Bali Utara dan Bali Barat. Peserta diajak mencicipi pengalaman kuliner di Dapur Bali Mula, Warung Nasi Ayam Mek Juwel Sayan yang meraih rekomendasi Taste of Atlas, hingga Ayam Betutu Men Tempeh di Gilimanuk.
Keragaman aktivitas wisata menjadi daya tarik utama kawasan ini dengan konsep “Nyegara Gunung” yang menggabungkan potensi laut dan pegunungan. Peserta menyaksikan lumba-lumba di Lovina, mangrove tour di Teluk Gilimanuk, hingga mengunjungi kebun anggur Hatten Wines Vineyard dan keunikan “Pura Gereja” di Blimbingsari.
Baca Juga: Kapal Phinisi Jadi Ikon Karnaval Kemenpar dalam HUT RI ke-80
“Wisata gastronomi menjadi salah satu segmen unggulan untuk mempromosikan Bali Utara dan Bali Barat karena potensi kekayaan kuliner di wilayah ini yang didukung keragaman budaya dan alam khususnya laut dan pegunungan,” ungkap Made.
Program ini diharapkan mendorong pelaku online travel agent dan school trip organizer menciptakan paket wisata menarik yang siap jual. Kemenpar menargetkan wisatawan yang berlibur di Bali dapat memperpanjang masa tinggal dan meningkatkan pengeluaran dengan menjelajahi sisi utara dan barat pulau.
Strategi penyebaran wisatawan ke berbagai kawasan Bali menjadi fokus utama untuk mengurangi overtourism di destinasi populer. Dengan memperkenalkan pesona Bali Utara dan Bali Barat, pemerintah berharap dapat menciptakan distribusi wisatawan yang lebih merata.
“Jadi Buleleng – Bali Utara dan Jembrana – Bali Barat menawarkan pengalaman lengkap untuk dijelajahi, ‘Nyegara Gunung’ menggabungkan keindahan potensi wisata gunung dan laut. Kami menargetkan wisatawan yang akan dan sedang berlibur di Bali bisa menambah waktu kunjungan dan pengeluaran dengan melanjutkan perjalanannya menjelajahi Bali sisi utara dan barat. Ini sekaligus sebagai salah satu upaya penyebaran wisatawan di Pulau Bali,” pungkas Made.