VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menginstruksikan seluruh kepala perwakilan dan diplomat Indonesia di dunia untuk mendukung Dana Nusantara (Danantara) secara maksimal. Instruksi ini merupakan bagian dari strategi memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia melalui sovereign wealth fund kelas dunia.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Arrmanatha C. Nasir menegaskan keselarasan fungsi Kemlu dengan misi Danantara dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Sinergi kedua institusi menjadi kunci sukses penguatan ekonomi nasional di kancah internasional.
“Keberadaan Danantara sangatlah selaras dengan tugas pokok dan fungsi Kemlu sebagai penjuru diplomasi ekonomi Indonesia. Untuk itu, sinergi dan dukungan diplomasi Indonesia terhadap Danantara merupakan suatu keniscayaan,” ujar Wamenlu Tata pada briefing di Kemlu, Jakarta (21/7/2025).
Baca Juga: Danantara Andalkan Jaringan Diplomat Indonesia Perluas Investasi Global
Wamenlu menyampaikan amanat Menteri Luar Negeri, Sugiono kepada seluruh diplomat untuk lebih proaktif dan agresif mencari peluang kerja sama. Para diplomat diminta mengidentifikasi potensi dan mewujudkan investasi strategis Danantara di negara sahabat.
Kemlu dan Danantara akan membentuk mekanisme koordinasi reguler untuk memastikan keselarasan prioritas investasi dan strategi diplomasi. Danantara berpotensi mendukung diplomasi Indonesia melalui investasi pembangunan strategis di negara berkembang dengan tetap mematuhi norma hukum internasional.
Baca Juga: Danantara Bakal Danai 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp618,13 Triliun
“Saya mengajak Bapak/Ibu di Kemlu, Danantara, dan di seluruh Perwakilan RI untuk berkolaborasi erat dalam merealisasikan apa yang menjadi visi Presiden RI melalui Danantara,” ujar Wamenlu Tata.
Kolaborasi akan diwujudkan melalui koordinasi berkala dengan melibatkan Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan Kemlu. Direktorat ini akan fokus mendorong diplomasi ekonomi untuk mendukung misi Danantara.
Chief Investment Officer Danantara Pandu Patria Sjahrir memaparkan profil institusi dan prioritas investasi di dalam dan luar negeri. CIO menyoroti pentingnya kemitraan dengan pemangku kepentingan internasional dalam mendukung akses co-investor dan permodalan.
“Para Duta Besar RI di luar negeri adalah eyes and ears bagi Danantara dalam memperluas kemitraan dan akses terhadap pengetahuan, teknologi, dan know-how,” ujar CIO Pandu Sjahrir.
Briefing perdana ini menghadirkan kedua Wamenlu Arrmanatha Nasir dan Arif Havas Oegroseno, pejabat Kemlu, serta calon Kepala Perwakilan RI. Kegiatan juga dihadiri Perwakilan RI seluruh dunia secara daring untuk memastikan koordinasi global.