Jakarta – PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan mengatasnamakan PLN yang belakangan ini marak terjadi.
“Mulai dari ajakan men-download aplikasi tertentu, survei berhadia, pembelian boks kWh meter, rekrutmen pegawai hingga permintaan foto diri pelanggan,” ungkap Executive Vice President Corporate Communication dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto dalam keterangan di Jakarta, Kamis (27/04/23).
Ia mengatakan modus yang dilakukan oknum petugas baru-baru ini ialah meminta pelanggan mengirimkan foto diri melalui aplikasi pesan singkat.
Ia menegaskan bahwa PLN tidak pernah meminta data diri maupun uang dari pelanggan melalui nomor asing yang tidak sesuai ketentuan.
“Masyarakat agar berhati-hati terhadap pihak yang mengaku sebagai petugas PLN dan meminta pembayaran langsung maupun data diri ke pelanggan. Petugas PLN selalu dilengkapi identitas yang jelas,” kata Gregorius.
Selain itu, PLN juga tidak pernah menawarkan jasa layanan door to door ke pelanggan seperti penjualan boks kWh meter atau pemasangan baru, dengan transaksi pembayaran langsung di rumah pelanggan.
Menurutnya, dalam pembayaran transaksi layanan PLN, selalu menggunakan register atau kode bayar yang bisa dibayarkan melalui payment point online bank (PPOB) atau marketplace.
Oleh karena itu, Gregorius mengimbau kepada masyarakat mengenali ciri-ciri petugas resmi PLN untuk mencegah penipuan.
Ia menjelaskan petugas PLN selalu dibekali surat tugas, menggunakan tanda pengenal, alat pelindung diri (APD) dan seragam kerja selama bertugas.
PLN mengimbau masyarakat melaporkan jika menemukan oknum PLN yang meminta bayaran di tempat ke PLN Mobile atau contact center PLN 123.