VOICEIndonesia.co,Batam – Sebuah Rumah Toko (Ruko) di kawasan Taman Kota Baloi, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Jumat, 24 Mei 2024 dinihari mendadak ramai polisi berpakaian preman.
Informasi yang tim VOICEIndonesia.co dapatkan, ada kegiatan mencurigakan hingga aparat dari Polda Kepri menggerebek bangunan dua lantai tersebut. Diduga ada yang terlibat jaringan penipuan cinta alias love scaming yang pernah ditangkap Polda Kepri beberapa waktu lalu.
“Informasinya seperti itu. Ada temuan narkobanya juga,” kata narasumber kepada VOICEIndonesia.co, Minggu, 26 Mei 2024. Setelah digerebek, sejumlah Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok ini diangkut ke kantor polisi.
Baca Juga : Pengakuan PMI Non Prosedural,Telat Makan Hingga Mengalami Kekerasan Oleh Majikan
Tapi setelah dilakukan pemeriksaan serta cek urin terhadap 6 orang WNA dan 1 orang WNI ini hasilnya negatif. Selain itu, juga dilakukan gelar perkara untuk menentukan tindak pidana atau bukan.
“Dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara disimpulkan bahwa tidak ditemukan bukti yang cukup terkait kegiatan yang mencurigakan dugaan tindak pidana Love Scamming,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, dalam siaran persnya.
Begitu juga dengan barang bukti yang ditemukan terhadap terlapor berinisial HJC asal Tiongkok yang kedapatan menyimpan serbuk putih diduga jenis Ketamine.
Baca Juga : Kepala BP2MI Jenguk PMI Sakit Gagal Ginjal
Namun, Pandra tak menjelaskan berapa banyak jumlah serbuk obat penenang tersebut dimiliki oleh yang bersangkutan. “Terkait serbuk ketamin tadi penanganan perkaranya akan dikoordinasikan dan diuji ke laboraorium BPOM Batam,” imbuh Pandra.
Untuk barang bukti yang diduga Ketamin belum masuk dalam UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. “Sehingga atas nama undang undang kami keluarkan demi hukum dan akan berkordinasi dengan pihak terkait tentang hal yang ditemukan,” katanya.
Terpisah, Humas Imigrasi Kelas I Batam, Kharisma Rukmana dihubungi mengatakan, untuk penanganan WNA Tiongkok tersebut masih di Polda Kepri. Untuk VISA apa yang digunakan 6 WNA Tiongkok tersebut, Kharisma mengaku, belum menerima data.
“Datanya belum sampai ke saya. Karena penanganannya di Polda Kepri,” kata Kharisma.(iko)