Nasib Komodo : Warga Menolak Pembangunan “Jurassic Park”

by VOICEIndonesia.co
0 comment

Jakarta,akuupdate.com- Pulau komodo belakangan ini tengah mendapat perhatian dari warganet, karena adanya proyek jurassic park yang sedang berjalan.(27/10)

Proyek Jurassic park  tersebut  lebih tepatnya berada di pulau rinca, Pulau Rinca merupakan bagian dari Taman Nasional Komodo (TNK) di di Labuan Bajo. Taman Nasioanal komodo ini berada di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. untuk saat ini proyek tersebut sedang melakuakan lpembangunan pariwisata superpremium yang pertama di Indonesia.

Hal tersebut dapat menganggu habitat asli dari komodo, walapun pembangunan ini mendapat penolakan dari sejumlah warga sekitar, karena dianggap merusak lingkungan.sehingga membuat para warganet dan juga warga flores marah dan tidak setuju atas pebangunan pariwisata di ke pulauan rinca.

Rencana pembangunan ini nantinya akan mengambil tema “Jurassic Park” dimana hal ini yang menjadi usulan Presiden RI Joko Widodo saat mengunjungi pulau tersebut pada Juli 2019.

Mengutip dari detikTravel menghubungi Ketua Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar), Aloysius Suhartim Karya, untuk mengetahui apa yang terjadi di sana.

“Wacana pembangunan wisata super premium sebelumnya memang sudah diwarnai dengan pro dan kontra. Aloysius mengatakan bahwa selama ini para masyarakat dan pegiat pariwisata sudah menolak adanya pembangunan di Pulau Rinca”.ujar Aloysius

“Interpretasi dari foto tersebut komodo, sang pemilik rimba minta tolong atau bantuan kepada masyarakat Indonesia. Mereka menolak kehadiran alat-alat berat dan ide man made tourism,” tegas Aloysius

“Aloysius mengaku bahwa sejak adanya wacana pembangunan wisata superpremium ini, pemerintah menunjukkan sikap resistansi. Pemerintah terlihat jelas menolak untuk merespons segala bentuk protes yang dilakukan oleh masyarakat”.tambah Aloysius

“Komodo itu bukan punya warga Labuan Bajo, bukan cuma warga NTT, tapi milik Indonesia. Komodo, satu-satunya hewan purba yang tersisa di Indonesia, mengetahui rumahnya diobrak-abrik oleh pemerintah dan merasa terganggu,” tutur Aloysius

“Kami berharap semua orang di seluruh dunia menandatangani petisi dan menolak pembangunan di geopark. Sehingga taman nasional yang kita ketahui sebagai kawasan konservasi tetap pada pada marwahnya,” tutup Aloysius.(Irawan)

Untuk itu kegiatan penataan Kawasan Pulau Rinca meliputi 5 proyek:

  1. Dermaga Loh Buaya, yang merupakan peningkatan dermaga eksisting
  2. Bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut
  3. Elevated Deck pada ruas eksisting. Nantinya proyek ini berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung.
  4. Bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria serta.
  5. Bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo. (irawan)

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia

Unduh Aplikasi Voice Indonesia