VOICEINDONESIA,JAKARTA – Polri menyebutkan bahwa jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) mendanai pelatihan fisik dan beladiri anggotanya melalui perguruan-perguruan formal yang memiliki legalitas.
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan salah satu perguruan yang dibentuk diberi nama ‘Sasana‘. Mereka melatih kader-kader JI agar memiliki kemampuan bertarung.
“Densus juga menemukan ada aliran dana ke sebuah kelompok yang disebut dengan sasana yang kegiatannya latihan-latihan fisik, beladiri kemudian terungkap ternyata itu adalah bagian atau afiliasi untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk membekali kader-kadernya dengan kemampuan untuk melawan petugas,” kata Aswin kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).
Kader tersebut, kata dia, kemudian dilatih oleh mantan kombantan-kombatan Jamaah Islamiyah (JI) yang telah dikirim ke Afghanistan atau negara-negara konflik lain sehingga memiliki bekal kemampuan bertempur.
Menurutnya, kelompok pelatihan bela diri tersebut sulit dibedakan dengan tempat pelatihan lain yang lazim berada di masyarakat. Hal tersebut yang membuat Densus memerlukan waktu untuk mendalami sistem pendanaan keperluan jaringan JI saat ini.