BALI,AKUUPDATE.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, berencana akan merevitalisasi desa wisata di Bali dengan program padat karya. Ia meyakini program tersebut dapat membuka lapangan kerja bagi para masyarakat dan juga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di bali.
“Apa yang dilakukan desa wisata di Panglipuran ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa wisata lainnya di seluruh Nusantara. Kita lihat secara total Bali 177 desa wisata yang akan direvitalisasi dengan program padat karya, ini akan membuka peluang lapangan pekerjaan paling tidak hingga paruh kedua 2021,” ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis ketika mengunjungi Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Jumat (26/2) lalu.
Sandiaga menilai, biasanya jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) mencapai 34 persen. Namun kini terganjal oleh pandemik COVID-19. Ia berharap jumlah wisatawan lokal yang datang bisa menggantikan 34 persen wisman tersebut, sampai vaksinasi COVID-19 selesai untuk semua orang.
Baca Juga : 182 PMI di Malaysia Pulang ke Surabaya
“Program padat karya sudah diresmikan dua minggu lalu. Salah satu kegiatannya revitalisasi kegiatan di Sanur, Klungkung, Kuta, dan 177 desa wisata. Harapan saya 34 persen replacement rate wisatawan Nusantara bisa tercapai,” kata Sandiaga.
Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bali juga akan dijadikan sebagai duta-duta pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga bisa menopang peningkatan wisman berkualitas masuk ke Indonesia.
“Saya juga meninjau persiapan launching vaksinasi bagi petugas pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya apresiasi dari Kadis Pariwisata sudah memberikan data tervalidasi dan terverifikasi. Ada 55 ribu, kita fokuskan 13 ribu. Akan di-launching pada Minggu nanti,” ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini mengapresiasi keberadaan sejumlah pengunjung wisatawan lokal yang mulai berdatangan ke desa wisata Penglipuran, meskipun jumlahnya masih kecil. Sandiaga meminta para pengunjung tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) COVID-19.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengklaim jumlah kasus COVID-19 di Bali menurun. Menurutnya, kegiatan perekonomian di Bali bisa kembali dilanjutkan, terutama dalam sektor pariwisata.
“Jumlah kasus COVID-19 di Bali dalam beberapa minggu terakhir ini telah menunjukkan penurunan. Penurunan tersebut terjadi karena diberlakukannya kebijakan pendekatan terukur dengan memperhitungkan dua faktor krusial, yaitu memungkinkan kegiatan ekonomi untuk dilanjutkan dan menegakkan implementasi protokol kesehatan di seluruh Bali, termasuk di tingkat desa,” kata Luhut, Jumat (26/2).
Baca Juga : Ayub Basalamah : Setiap Hari Sabtu dan Minggu Ratusan PMI jadi korban TPPO
Luhut memaparkan, tidak menutup kemungkinan jika pariwisata Bali akan dibuka kembali. Namun sebelumnya perlu diadakan sosialisasi terkait peraturan atau regulasi tata cara pariwisata di Bali, terutama untuk wisman.
“Adapun regulasi baru yang diterapkan di Bali yakni diberlakukannya Penalty for Health Protocol. Aturan tersebut dengan tahapan awal sosialisasi dan publikasi mengenai praktik protokol kesehatan, pemantauan praktik protokol kesehatan, pelanggaran protokol kesehatan, peringatan pertama dengan diberlakukannya Penalti Administratif hingga terakhir deportasi,” katanya.
Pemerintah Indonesia juga akan mengundang Kedutaan Besar Asing untuk melakukan kunjungan lapangan ke Bali. Mereka dapat menyaksikan secara langsung langkah pengendalian COVID-19 yang diterapkan untuk menyaring dan melindungi wisman.
“Pemerintah Indonesia meminta Kedutaan Besar di Jakarta dan konsultan mereka di Bali atau Surabaya untuk menginformasikan warga negara mereka yang tinggal di Bali untuk menghormati hukum setempat dan peraturan. Seperti di negara lain yang bertujuan memberantas COVID-19, semua pelanggaran dilakukan oleh apa pun kewarganegaraan akan dituntut secara ketat oleh hukum yang berlaku,” katanya. (Irawan)
Sumber : IDN Times Bali