Tangerang,akuupdate.com – Pencinta kuliner pasti tau kue serabi yang terbuat dari tepung beras, santan,kelapa, ragi dan gula merah sebagai topingnya .(04/11)
Kue serabi udah ada sejak jaman 1923, kue serabi berasal dari kata “sura” yang artinya besar,serabi atau surabi biasa masyarakat Indonesia memanggilnya, serabi merupakan salah satu jajanan kuliner zaman dulu hingga sekarang, mungkin zaman dulu beda sama zaman sekarang, kalo zaman sekarang banyak serabi yang di modifikasi mulai dari varian rasa yang semakin menarik supaya pembeli tertarik
Kalo zaman dulu mungkin serabi hanya cuman satu rasa aja yaitu rasa santan dan juga gula merah, Jaman dahulu kue serabi menjadi jajanan yang digemari setiap pagi dan sore, banyak penjual yang menjajakan kue serabi di pingir-pinggir jalan maupun komplek perumahan.
Proses pembuatannya sendiri tergolong unik untuk jaman sekarang, karena menggunakan semacam wajan/cetakan yang terbuat dari tanah liat sehingga memiliki aroma yang khas dan menggugah selera. Perapiannya pun masih dipertahankan dengan cara tradisional yaitu menggunakan tungku dengan kayu bakar, penggunaan kayu bakar dipercaya menimbulkan aroma khas yang lebih enak terhadap kue serabi daripada menggunakan kompor yang konvensional.
Pak udin pendagang serabi yang masih eksis hingga sekarang beliau sudah dari tahun 1995 hinga sekarang. “ yah mas saya mah jualan serabi tradisonal aja, kerena kita melihat kondisi di sekitar kita kan kebanyak disini yang beli orang tua, Jadi ketika saya kasih serabi yang berwarna hijau atau pandan, kebanyakan orang bilang ini serabi apaan, kan orang di sini taunya hanya serabi yang berwarna putih atau serabi original” ujar udin
Jika berminat untuk mencicipi serabi Tradisonal buatan pak udin anda cukup membayar Rp. 3.500 rupiah per pasangnya, pak udin berjualan mulai dari jam 14:00 siang hinga pukul 22:00 malem dan buka setiap hari, untuk lokasinya di Kampung Bugel, Tigaraksa Kabupaten Tangerang.
Beda ketika serabi zaman sekarang sudah ber aneka ragam yang kita ketahui mungkin hanya serabi solo dan serabi bandung namun keduanya berbeda, Serabi solo dengan ciri khas pinggir serabi yang renyah dan tipis untuk tengahnya tebal biasanya serabi yang terkenal di solo adalah serabi “NOTOSUMAN” yang sudah lama berdiri dan juga melegenda .
Kalau serabi bandung berciri khas disiram kinca namun sekarang ini telah banyak dimodifikasi dengan beraneka ragam toping berupa mayones, abon, coklat, keju,durian dll. Serebi yang terkenal di bandung salah satunya adalah serabi cihapit, mungkin yang terkenal di bandung.
Mungkin sekarang orang orang lebih suka membeli serabi modern yang memiliki citra rasa yang lebih mengoda dan juga memiliki varian rasa seperti, coklat,durian,keju,oncom,gula kinca dll. Kebanyakan penjual tetap menampilkan menu serabi tradisonal supaya masyarakat pada zaman melenial tetap masih bisa merasakan serabi tradisonal. (Irawan).