JAKARTA,AKUUPDATE.ID – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Mendapatkan laporan pengaduan dari salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Erbil Irak.
Bahwa Negara Irak merupakan Negara di kawasan timur tengah yang tidak di izinkan bagi Warga Negara Indonesia oleh pemerintah untuk berkerja di sana sebagai Pekerja rumah tangga (PRT).
“SC meminta bantuan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) supaya biasa di pulangkan ke Indonesia, Karena keadaan yang sakit saat ini, melalui Tim Advokasi DPN SBMI ia mejelaskan kronologi mulai ia di berangkatan hingga keadaanya sekarang ini, dan ingin segera di pulangkan lantaran kondisi kesehatanya”. Pengakuan dari SC yang namanya tidak ingin di sebutkan. (12/8)
Baca Juga : PMI Meminta bantuan SBMI Untuk dipulangkan dari IRAK
Korban menceritakan bahwa dari awal ia pengen berangkat ke Taiwan untuk bekerja disana, Namun di Negara tersebut masih tutup belum di buka lagi oleh pemerintah setempat. SC melalaui Pesan singkat Whatsapp.
Berdasarkan informasi yang di terima tim redaksi akuupdate.id pengakuan SC “ia berkenalan dengan salah satu sponsor dari media sosial facebook Iis Alifia, pada tanggal 4 juli pihak sponsor membawa SC ke PT NBP untuk ketemu Bety, setelah itu SC mendapatkan penjelasan dari pihak PT Bahwa kerja di Erbil itu enak, gaji besar akan tetapi SC tidak mendapatkan penjelasan bahwa Erbil itu negara Irak dan proses pemberangkatannya Ilegal”. SC melalaui Pesan singkat Whatsapp.
Kemudian pihak PT menyarankan SC untuk berangkat ke Ebril Irak deggan di iming-imingi bekerja di Erbil Enak, gaji besar oleh sponsor Iis Alifia dan pihak PT. NBP, lalu SC dipaksa tetap harus berangkat oleh pihak PT pada saat SC mengajukan mengundurkan diri (MD) karena mengetahui hasil Medicalnya unfit. Pengakuan SC melalaui Pesan singkat Whatsapp.
Baca Juga : PMI Tewas di TAIWAN,Pelaku ternyata Bukan Mantan Kekasih
“Pada tanggal 25 Oktober 2020 SC di bawa ke Tangerang dan di inapkan di rumah DN selama 2 hari dan setelah di inapkan, SC di bawa kembali ke Bandara Soekarno Hatta, pada saat SC akan di terbangkan dari di Bandara Soekarno Hatta namun ada sidak dan SC di bawa kembali ke rumah DN”. kata DPN SBMI Hasannu
“Setelah sampai di Erbil Irak, SC langsung di ambil oleh majikan dan langsung di pekerjakan, selama SC bekerja, majikan selalu memberikan gaji tepat waktu dan tidak ada kekarasan fisik akan tetapi SC selalu mengeluh dengan kondisi kesehatannya”. Ujar SC
Selanjutnya DPN SBMI Hasannu menjelaskan “bahwa pada tanggal 25 April 2021 SC memberitahukan kepada majikannya kurang enak badan lalu majikan langsung menyuruh dan membawa SC ke Dokter untuk cek kesehatan dan tes Covid-19 (PCR)” Kata Hasannu
“Setelah SC di diperiksa oleh dokter dan melakukan tes Covid-19 (PCR) dokter memberikan hasil pemeriksaanya kepada majikan lalu majikan memberitahu kepada SC bahwa hasil dari tes PCR tersebut SC positif Covid-19.” Ujar Hasannu
Baca Juga : Viral!! PMI Asal Indramayu Tewas terbunuh di Taiwan
Setelah SC dan majikannya mengetahui hasil pemeriksaan kesehatan dan hasil tes Covid19 (PCR) SC positif Covid-19 akan tetapi ia tetap di pekerjakan dan tidak di karantina.
SC berusaha meminta bantuan kepada sponsor Iis Alifia dan Bety yang merupakan Dirut PT NBP untuk minta di pulangkan ke Indonesia karena sakit dan sudah tidak kuat lagi untuk bekerja akan tetapi Bety malah memarahinnya. Ujarnya melalui Pesan Singkat Whatsapp kepada DPN SBMI Hasannu.
Saat ini pihak SBMI telah memproses pengaduan dari SC ke pihak-pihak terkait seperti BP2MI, Kemnaker RI, namun belum mendapatkan jawaban maupun respon dari pihak terkait tersebut. dan melaporkan pihak sponsor dan juga PT NBP dan juga pihak sponsor ke Polres Cirebon karena telah memberangkatan PMI secara ilegal, dan tidak bertangung jawab, SBMI akan tetap terus memproses pengaduan tersebut sampai PMI tersebut dapat dipulangkan ke Indonesia (Irawan)
