Gubernur Wahidin Dukung UMKM Produk Pertanian

by VOICE Indonesia
0 comment

BANTEN,AKUUPDATE.ID-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mendukung pengembangan UMKM produk pertanian lokal, salah satunya UMKM yang memproduksi minuman jahe merah produk Kabupaten Lebak.

“Saya kedatangan Petani dan Pengusaha muda asal Lebak yang saat ini memproduksi Jamu Jahe Merah AMH yang berlokasi di Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang KM 6,5 Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim, di Serang, Rabu.

Wahidin mengatakan, pengusaha lokal asal Lebak tersebut telah berhasil memproduksi belasan ton Jahe merah dalam sehari.

Dilansir dari Antaranews, “Produksi nya saat ini sekitar 18 ton per hari, ini potensi luar biasa dan peluang bagi para petani jahe untuk mengembangkan tanamannya tanpa bingung menjual hasil panennya karena pabrik di Lebak masih sangat membutuhkan pasokan bahan baku jahe merah,” katanya.

Baca Juga : UMKM Jawa Tengah Lirik Potensi Pasar Singapura

Gubernur meminta semua pihak untuk memberikan dukungan bagi pengusaha, khususnya petani jahe merah karena memiliki potensi yang bagus di tengah pandemi ini.

“Pengusaha ini mengambil dari daerah lain, kekurangan bahan dari Banten sendiri. Jadi bisa kita semangati para petani Banten ini,” kata dia.

Ia mengaku sebagai bentuk dukungannya itu dengan konsumsi minuman herbal jahe merah, sekaligus upaya menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan minat petani dan masyarakat di Banten untuk menanam jahe selama masa pandemi COVID-19, salah satunya tanaman jahe merah cukup tinggi.

“Tiga daerah yang paling banyak menanam jahe yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Kami mengapresiasi atas inisiatif masyarakat yang mulai banyak menanam jahe ini, karena memang nilai jualnya cukup bagus,” katanya.

Baca Juga : Dior Sepakati Kerja Sama Pemberdayaan UMKM Indonesia

Agus menambahkan, untuk para petani yang memiliki minat atau sedang mengembangkan tanaman jahe merah dalam skala lebih besar, permodalannya bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perbankan. Selain itu, Dinas Pertanian juga bisa membantu dalam upaya pemasarannya.

“Jahe termasuk dalam golongan tanaman biofarmaka. Makanya selama pandemi ini, minat masyarakat untuk konsumsi tanaman ini juga meningkat,” kata Agus.

Untuk Kabupaten Lebak kata Agus memang sangat potensial untuk pengembangan tanaman Jahe merah. Dari data yang ada, Tahun 2020 saja luas panen tanaman Jahe di Kabupaten Lebak mencapai 323, 9 hektar dengan total produksi panen sebanyak 619, 3 kuintal, dengan sebaran paling banyak yakni di Kecamatan Leuwi Damar dengan luas tanam sebesar 267,2 hektar dan produksi panen sebanyak 483,5 kuintal.

Kemudian Kecamatan Malingping dengan luas tanam sebesar 10,5 hektar dan hasil produksi sebanyak 28, kuintal, Kecamatan Banjarsari sebesar 4,8 hektar dengan hasil produksi panen sebanyak 15, 8 kuintal, Kecamatan Cijaku 4, 3 hektar dengan produksi panen sebanyak 16, 9 kuintal, dan beberapa kecamatan lain yang nilainya lebih kecil.(*)

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia

Unduh Aplikasi Voice Indonesia