Sementara itu dalam acara tersebut, Lasro Simbolon juga menyampaikan bahwa membenahi tata kelola penempatan antara lain dengan melakukan shifting prioritas dari penempatan dari CPMI low skilled ke skilled, merupakan bagian dari penguatan perlindungan bagi PMI.
“Kita perlu menyiasati bersama mengenai penempatan PMI, khususnya untuk destinasi yang baru. Misalnya kita bisa mengoptimalkan peluang kerja dengan mendalami dan menyiasati jenis visa kerja yang tepat di beberapa negara. Semoga kegiatan ini dapat mempertemukan secara produktif para PMI dengan potensial employers yang akan hadir,” jelas Lasro.
Dalam virtual EBF ini, hadir beberapa Duta Besar yang menjelaskan mengenai peluang kerja PMI di negara tersebut, sebut saja Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisi; Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono; Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Freddy Martin Panggabean; Konjen RI Osaka, Diana Sutikno; Konjen RI Chicago, Meri Binsar Simorangkir; Pejabat KBRI untuk Suriname, Hanggoro Nurcahyo; dan lain-lain. Acara diskusi ini dimoderatori oleh Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik, Yana Anusasana.
Masing-masing Duta Besar menjelaskan kondisi PMI di negara masing-masing, serta peluang kerja, dengan bidang pekerjaan maupun jenis pekerjaan di negara penempatan tersebut yang bisa dimanfaatkan oleh para CPMI. Dipaparkan pula tantangan yang kira-kira akan dihadapi oleh para CPMI serta saran kepada para perusahaan di Indonesia yang berminat mengirimkan tenaga kerja asing. **