Cirebon – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk penanaman dan panen tebu diharapkan dapat menekan biaya produksi serta mempercepat swasembada gula.
“Program ini (penggunaan alsintan) diharapkan dapat menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin,” kata Mentan di Cirebon, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2023.
Mentan mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini sedang fokus memacu produksi tebu nasional, dalam rangka meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan gula dalan negeri, sehingga swasembada gula konsumsi terwujud.
Untuk itu, kata Mentan, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan mengaktualilasikan program Taxi Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dengan menggandeng pelaku usaha alsintan.
Menurutnya, aktualisasi program Taxi Alsintan sangat penting untuk mempercepat target yang ditetapkan Kementan mulai tahun 2019, yakni Indonesia bisa mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2024.
“Alsintan yang digunakan ini mulai dari pengolahan lahan, tanam, budi daya, panen yang dapat diakses oleh pekebun dan disediakan oleh pabrik gula melalui mekanisme kemitraan. Tentunya ini didukung dengan penyediaan dana kredit usaha rakyat (KUR),” ujarnya.
Ia menambahkan dengan upaya pencapaian swasembada gula konsumsi sebesari 3,2 juta ton pada tahun 2023, perlu dilakukan upaya mengatasi kesulitan mencari tenaga kerja kebun, sehingga perlu dioptimalkan pemanfaatan alsintan untuk komoditas tebu.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas tebu serta pengembangan lahan tebu rakyat yang masuk dalam lokasi kawasan pertanian nasional prioritas dilakukan program ekstensifikasi dan intensifikasi tebu untuk mendukung percepatan swasembada gula konsumsi.
Dari data yang ada produksi gula nasional tahun 2022 mencapai 2,4 jua ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi tahun 2023 sebesar 2,35 juta ton.
“Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pablik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu tom. Untuk mempercepat produksi tebu atau gula konsumsi dalam negeri, kami lakukan dengan program Taxi Alsintan Perkebunan,” ungkapnya.