VOICEIndonesia.co, Jakarta – Jokowi menerima sejumlah pengurus Forum Rektor Indonesia (FRI) di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 07 November 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan pengurus FRI membahas tantangan yang dihadapi untuk menuju Indonesia Emas 2045, salah satunya adalah menyiapkan sumber daya manusia.
“Ada beberapa fokus yang tadi kita diskusikan berkaitan dengan tantangan ke depan yakni bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang unggul untuk-agar tahun 2045 itu benar-benar Indonesia bisa menjadi negara lima besar dan tentu Indonesia Emas 2045,” kata Ketua FRI Mohammad Nasih, di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa FRI mendapatkan tugas agar dapat berkontribusi dalam memformulasikan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 secara lebih teknis guna menjadi pijakan bagi para pemimpin Indonesia selanjutnya.
“Sehingga keberlanjutan pembangunan di Indonesia untuk mengarah ke satu sektor yang sama yaitu Indonesia Maju 2045,” tutur Mohammad Nasih.
Dilansir dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Rabu, 8 November 2023, Mohamad Nasih menuturkan sejumlah kunci utama untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Selain kualitas sumber daya manusia, peta jalan pengembangan sains dan teknologi juga dinilai menjadi pilar bagi sebuah negara maju.
“Dimanapun negara maju pasti sains dan teknologinya maju, sehingga ini juga akan menjadi bagian masukan yang kita sampaikan untuk kita detailkan lebih lanjut ke depan,” jelasnya.
Baca Juga: MKMK Berhentikan Anwar Usman Dari Ketua Mahkamah Konstitusi
Ia menambahkan roadmap pengembangan sains dan teknologi di Indonesia seperti apa untuk mendorong ketahanan pangan, untuk mendorong ketahanan kesehatan, untuk mendorong ketahanan energi, dan intinya kita semua menjadi negara yang berdikari, mandiri, dan tentu maju,” ungkapnya.
Mohammad Nasih menyebutkan bahwa presiden Jokowi meminta turut meminta FRI agar bisa memberikan masukan bagi calon pemimpin negara selanjutnya mengenai apa yang harus dilakukan dalam menjalankan kepemimpinan untuk kemajuan Indonesia.
“Jadi bukan sebaliknya-bukan capres yang kemudian menarik kita, tapi kita yang kemudian diminta untuk memberikan masukan-masukan apa yang mesti dilakukan untuk Indonesia maju itu. Dan itu nanti akan berkaitan dengan banyak sekali diskusi-diskusi di kami,” jelasnya.
Lebih lanjut, mengenai pesta demokrasi yang akan datang, Mohammad Nasih berharap agar para pemilih pemula dapat memperoleh informasi yang sebaik-baiknya.
“Ada beberapa pemilih pemula di perguruan tinggi yang perlu mendapatkan sosialisasi dan infomasi yang benar tentang banyak hal,” tandasnya.