VOICEINDONESIA.CO, Karanganyar – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mengunjungi usaha kuliner “Gethuk Take” milik Edi Susanto, seorang purna Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Kunjungan itu didampingi oleh Bupati Karanganyar Rober Christanto.
Menurutnya, usaha milik Edi dinilai sebagai simbol nyata dari semangat “Pergi Migran, Pulang Juragan” yang digaungkan oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI).
“Pak Edi ini contoh nyata semangat pulang jadi juragan. Usahanya dibangun dari hasil kerja legal di luar negeri. Ia gigih dan kreatif, pantas jadi role model bagi purna migran lainnya,” ujar Menteri Karding.
Baca Juga: Warga asal Yogyakarta Jadi Korban Eksploitasi di Kamboja Usai Ditipu Calo PMI
KemenP2MI, lanjutnya, akan terus memperkuat pemberdayaan purna pekerja migran melalui pelatihan manajemen usaha, akses permodalan, serta jejaring pasar agar mereka mampu berwirausaha secara berkelanjutan.
“Ditjen Pemberdayaan akan melatih, membuka akses pasar, dan menyemangati purna migran agar pulang dengan mental wirausaha,” tambahnya.
Dalam kunjungan itu, Menteri Karding juga mendorong Pemkab Karanganyar untuk mendirikan Migrant Center dan menginisiasi program kelas migran di sekolah-sekolah menengah sebagai upaya menyiapkan pekerja migran yang profesional dan terampil.
“Jika ingin kirim tenaga kerja ke Jepang dan Korea, kita harus siapkan infrastruktur pelatihannya dari daerah. Ini bagian dari solusi untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” ujarnya.
Baca Juga: KPK Tetapkan 21 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Jatim
Bupati Karanganyar, Rober Christanto, menyambut baik inisiatif tersebut.
Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung pemberdayaan purna migran serta membangun sistem pelatihan sejak bangku sekolah.
“Kami sangat terbuka. Dari SMA/SMK, bisa difilter apakah ingin bekerja di dalam atau luar negeri. Kalau luar negeri, kita siapkan kelas migran. Karanganyar ini kirim ribuan migran setiap tahun. Jika mereka pulang dan berwirausaha seperti Pak Edi, desa akan tumbuh secara ekonomi,” kata Rober.
Usaha “Gethuk Take” milik Edi menjadi contoh transformasi dari pekerja migran menjadi pelaku usaha lokal yang sukses dan memberi inspirasi bagi warga desa lainnya.