VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mulai pangkas jajaran komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini evaluasi menyeluruh BUMN tengah dilakukan. Beberapa BUMN yang tengah dievaluasi karena masih punya banyak komisaris adalah Pertamina dan PT KAI.
Rosan P Roeslani, pemangkasan jumlah komisaris tersebut juga sejalan dengan penghapusan tantiem. “Ya, pokoknya kita sedang berjalan sesuai arahan Bapak Presiden. Kita evaluasi semua secara menyeluruh. Tantim untuk komisaris sudah kita hilangkan,” kata Rosan di Jakarta (19/8).
Dia menegaskan bahwa seluruh kebijakan baru terkait pengelolaan BUMN, termasuk penghapusan tantiem dan pemangkasan jumlah komisaris, harus diterapkan tanpa pengecualian. “Ya, harus dijalankan,” ujarnya.
Rosan menjelaskan, langkah pemangkasan jumlah komisaris sudah berjalan. Misalnya di sektor perbankan, jumlah komisaris yang sebelumnya mencapai 12–13 orang kini dipangkas menjadi hanya lima. Selain itu, kebijakan penghapusan tantiem juga telah diberlakukan sepenuhnya.
“Komisaris tidak lagi mendapatkan tantiem sama sekali. Perhitungan tantiem sekarang hanya berdasarkan kinerja operasional atau pendapatan perusahaan, bukan dari rekayasa laporan keuangan. Jadi tidak ada lagi laporan keuangan yang ‘dipercantik’ dengan financial engineering yang tidak benar. Semua sudah sesuai aturan,” tegas Rosan.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan agar jajaran direksi maupun komisaris BUMN yang keberatan dengan kebijakan penghapusan tantiem segera mengundurkan diri.
“Kalau direksi atau komisaris itu keberatan, segera berhenti saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo saat menyampaikan pidato RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Ruang Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).