VOICEINDONESIA.CO, Bogor – Acara musyawarah unit kerja PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) yang berlangsung di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (29/11/2025) menarik perhatian publik. Kehadiran Menteri Koperasi Ferry Juliantono bersama filsuf publik Rocky Gerung mengungkap strategi pemerintahan Prabowo untuk menggeser model ekonomi Indonesia dari sistem kapitalistik menuju ekonomi kerakyatan.
Ferry Juliantono menegaskan misi ideologis pemerintah yang mendorong desa-desa menjadi lebih produktif lewat koperasi. Sebelum hadir di acara YMMI, ia mengkonsolidasikan 100 desa untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih di wilayah Bogor.
“Ini tugas ideologis yang digariskan Presiden Prabowo. Pemerintah mendorong masyarakat desa lebih produktif melalui koperasi, agar semua yang menghasilkan pendapatan dan membuka lapangan kerja dapat didukung,” ujarnya.
Baca Juga: Driver Ojol Dapat Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Jangkau Pekerja Jalanan
Menteri yang baru dilantik ini menargetkan lebih dari 80 ribu gudang dan outlet desa untuk menampung hasil panen, sayuran, buah-buahan, hingga tangkapan ikan nelayan. Skema Koperasi Desa Merah Putih dirancang menjadi triple function: produksi, distribusi, dan simpan pinjam.
Target utamanya membebaskan masyarakat dari jerat rentenir yang selama ini menggerogoti ekonomi pedesaan. Koperasi diharapkan menjadi motor ekonomi desa yang mandiri dan tidak bergantung pada sistem kapitalis.
Baca Juga: Eks Pekerja Migran Didorong Jadi Mentor Koperasi Desa Merah Putih
Rocky Gerung membawa perspektif lebih tajam soal relasi buruh dan pengusaha. Ia menekankan bahwa hubungan keduanya bukan melulu urusan upah dan kontrak, melainkan menyangkut keadilan sosial yang fundamental.
“Jika rasa keadilan tidak dirasakan, kesepakatan ekonomi bisa dibatalkan oleh protes sosial buruh. Buruh dan koperasi adalah gerakan yang mampu mengubah paradigma pembangunan menjadi lebih kerakyatan,” katanya.
Filsuf yang kerap vokal mengkritik kebijakan pemerintah ini menyoroti kebijakan fiskal harus memberikan harapan nyata bagi rakyat. Industri mesti berkembang sehat bersamaan dengan pengaktifan koperasi, bukan menjadikan koperasi sebagai catatan kaki industrialisasi.
“Koperasi harus berdiri sebagai entitas penuh, bukan sekadar tebengan dari industrialisasi,” pungkasnya.
Acara tersebut turut menghadirkan Presiden Direktur YMMI Kenichi Tsucia, Direktur SDM Chilmar, dan Ketua PUK LEM SPSI Gora Alfred FM. Deretan tokoh buruh hadir lengkap: Wahidin dari PPMI, Sunarno dari KASBI, Rudi HB Daman dari GSBI, Sunarti dari SBSI 92, dan Jumhur Hidayat dari KSPSI.
Musyawarah YMMI menegaskan pesan kuat: koperasi dan buruh bukan sekadar bagian ekonomi, tapi gerakan sosial yang mampu mendorong pembangunan lebih adil dan berorientasi kerakyatan.

