VOICEIndonesia.co, Jakarta – Seorang wanita merasa tertipu karena telah mengeluarkan uang sebanyak Rp180 juta untuk penempatan ke Taiwan.
Wanita yang tidak disebutkan namanya menceritakan bahwa PT yang memberangkatkannya tidak menerima uang yang telah ia transfer kepada pihak sponsor.
Melalui YouTube Koh Faisal yang diunggah pada Sabtu, (27/07/2024) wanita tersebut mengatakan bahwa sponsor dari perusahaan yang telah memberangkatkannya adalah Helen.
“Bu Helen,” dikutip VOICEIndonesia.co, Kamis, (01/08/2024).
Awalnya ketika ingin diberangkatkan, wanita tersebut melalui sponsor orang Lampung Timur.
“Saya ikut proses lah sama dia itu. Saya dibawa ke PT ada di Tangerang. Sesudah itu, saya waktu pertama datang saya langsung dibawa ke rumah sakit. Saya langsung medical check up. Orang itu bekerja sama dengan PT udah lama,” ujar wanita yang kini sudah berada di Taiwan.
Baca Juga: Kemlu pulangkan Seorang korban TPPO dari Wilayah Konflik di Myanmar
Selang beberapa minggu, wanita tersebut mendapatkan job dan melakukan tanda tangan ke PT serta diminta untuk DP.
“Saya tanda tangan job lah itu. Waktu itu sponsor minta DP lah dia karena udah tanda tangan job. Udah jelas lah, udah pasti job kamu. DP dulu lah berapa. Saya waktu itu DP ke dia Rp25 (juta) pertama,” ungkapnya.
Setelah dua hingga tiga minggu, berkas wanita tersebut turun dan mentransfer DP lagi sebanyak Rp15 juta.
“Terus sulhan saya turun, terus katanya kamu ke PT lagi ya kamu mau legas. Saya langsung ke PT koh. Pas itu saya ada jadwal teto. Dia ada DP lagi ya soalnya kamu udah Teto. Pikir saya dia bener dari tahap proses yang udah saya laluin. Saya DP lagi 15,” jelasnya.
Dengan proses bertahap tersebut, CPMI ini tidak memiliki prasangka sama sekali bahwa ia akan ditipu sponsor. CPMI tersebut melakukan pelunasan dengan total Rp79 juta.
“Saya udah ada jadwal terbang. Ada jadwal PAP. Otomatis sponsor bilang kalau untuk penulasanan. Semuanya saya lunasin Rp79 juta. Saya kasih ke sponsor, ga ada (orang PT) karena semua tuh sponsor yang megang. Dan orang PT ga ada yang ngomong ke saya maksudnya bayar kamu gimana. Jadi saya pikir ga akan sampai sebegini,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenko PMK: Ada 3.703 WNI jadi korban TPPO Penipuan Online
Namun ketika dua hari sebelum pemberangkatan, pihak perusahaan yang tidak disebut namanya memberitahu bahwa tidak ada uang yang masuk.
“Setelah saya mau terbang kurang dua hari. Itu PT ada telfon. Ini gimana uang kamu ga masuk. Saya kaget koh. Kenapa uang kamu ga masuk. Saya udah mau terbang loh bu. Kalau emang uang saya ga masuk kenapa ga bilang dari awal sama saya. Saya sudah sampe proses akhir kenapa kok bilangnya sponsor ga kasih uang ke PT. Yang saya pertanyakan kenapa pihak PT ga ngomong ke saya dari awal saya proses, dapet job, legas, teto ampe PAP bahkan sampai selesai.
Kalau dari awal teto ibaratnya sponsor ga ngasih uang kenapa PT ga bilang. Saya tinggal berangkatnya dan PT bilang tidak ada uang masuk,” jelasnya pada Koh Faisal.
Saat itu pihak perusahaan tidak ikut bertanggung jawab apa yang terjadi pada CPMI yang akan berangkat dan sponsor perusahaan tersebut.