VOICEINDONESIA.CO, Jenewa — Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama strategis dengan Amerika Serikat dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk sektor ketenagakerjaan. Inisiatif ini muncul dari pertemuan bilateral Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan AS Keith E. Sonderling di sela-sela konferensi internasional di Swiss.
Kedua negara mengidentifikasi potensi kolaborasi dalam program pelatihan vokasi yang mendukung green jobs. Dialog tersebut membahas strategi mempersiapkan tenaga kerja untuk industri-industri baru yang mendukung transisi ekonomi berkelanjutan.
“Indonesia melihat potensi besar untuk menjajaki kerja sama teknis dengan Amerika Serikat di bidang pelatihan vokasi untuk green jobs dan pengembangan sistem ketenagakerjaan berbasis teknologi,” ujar Yassierli.
Baca Juga: RI dan AS Perkuat Kerja Sama Strategis Ketenagakerjaan di Jenewa
Pertemuan di Gedung PBB Jenewa ini membahas implementasi kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan ketenagakerjaan. Kedua delegasi sepakat bahwa teknologi AI dapat membantu analisis pasar kerja yang lebih akurat dan prediktif.
Indonesia menyampaikan pengalaman dalam pengelolaan sistem penempatan tenaga kerja luar negeri yang dapat diintegrasikan dengan teknologi modern. Sementara AS berbagi praktik dalam program keselamatan dan kesehatan kerja yang telah terbukti efektif.
Baca Juga: Proyek Energi Terbarukan Indonesia-Swiss Terkendala Peralatan dan Pendanaan
“Pertemuan bilateral ini memberi peluang besar bagi kami untuk bertukar gagasan dan belajar dari pengalaman satu sama lain, khususnya dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang lebih tangguh dan inklusif,” kata Menaker Yassierli dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker, Jenewa, Kamis (12/6/2025).
Dialog ini menandai awal pembangunan kerja sama berkelanjutan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Yassierli menegaskan keterbukaan Indonesia untuk mempelajari best practices dari negara-negara maju dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan global.
“Kami terbuka untuk belajar dan menjalin sinergi,” pungkas Yassierli.