VOICEIndonesia.co, Jakarta – Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan Sisca pulangkan ke Indonesia usai terdeteksi terkena batu ginjal.
Sisca yang baru bekerja selama tiga bulan minta dipulangkan karena sudah berobat tiga kali dan tidak ada perubahan.
“Sakit batu ginjal hasil berobat, udah tiga bulanan (di Taiwan),” kata Sisca, dikutip VOICEIndonesia.co dari YouTube Faisal Soh, Jumat (16/08/20240.
Selain itu Sisca juga merasa bahwa dirinya takut tidak memiliki uang untuk pengobatan selama di Taiwan.
Baca Juga: TKW asal Serang Banten Diduga Jadi Korban TPPO di Riyadh
“Takut ga ada yang ngurusin dan biayanya juga. (saya sendiri) yang minta pulang”, kata Sisca.
Sisca juga mengatakan bahwa dirinya takut untuk diminta bekerja selama ia sakit.
“Posisi saya kerja di panti, ibaratnya harus masuk karena pasien saya ga ada yang pegang, sedangkan kondisi fisik saya ga kuat untuk bekerja lagi untuk ngangkat,” ungkap Sisca di YouTube Faisal Soh yang tayang pada Kamis (15/08/2024).
Sebelumnya, Sisca diberi pilihan oleh bosnya yang di Taiwan. Ingin berobat atau kembali ke Indonesia. Namun karena tidak ada perubahan akhirnya Sisca memilih pulang.
“Kamu mau berobat, atau pulang ke Indonesia. Sudah tiga kali berobat tidak ada perubahan,” kata Sisca.
Baca Juga: Imigrasi Bali Tangkap Enam WNI Langgar Izin Tinggal
Datangi BP2MI Lounge, Sisca menceritakan pada Faisah Soh bawha dirinya dibebankan hutang oleh pihak agency.
“Hutang Rp20 juta, berhutang di Indonesia. Di Taiwan juga ada, disuruh bikin surat pernyataan sebelum pulang. Kamu harus lunasi ya nanti kalau udah pulang,” kata Siscsa.
Sisca sendiri masih takut untuk menceritakan tentang kejadiannya ke Faisal Soh tentang perusahaan yang memberangkatkannya.
Sisca meminta bantuan kepada Faisal Soh untuk dibebaskan biaya penempatan, pengembalian dokumen dan tidak lanjuti terkait pengobatan dari batu ginjal yang sendang dialami.
Sisca mengatakan bahwa dirinya takut karena kepikiran dengan hutang pelunasan biaya penempatan sedangkan ia baru saja bekerja selama dua bulan.
Alasan Sisca sendiri berangkat ke Taiwan demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Bahkan Sisca tinggal di sebuah rumah berukuran 4×4 yang terletak di gang kecil.