Tiga Pilar Strategis Kemnaker untuk Selamatkan Pekerja dari Gempuran Disrupsi Digital

by Sintia Nur Afifah
0 comments
A+A-
Reset
Menaker akan perkuat pelatihan serta penempatan kerja bagi disabilitas

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memperingatkan ancaman serius disrupsi digital terhadap dunia kerja Indonesia. Ia menekankan pentingnya transformasi ketenagakerjaan yang berpusat pada sumber daya manusia sebagai respons atas perubahan global yang cepat dan kompleks serta disrupsi digital yang semakin masif.

“Manusia tidak lagi dilihat sekadar sebagai pelaksana tugas, melainkan sebagai kontributor aktif yang memiliki potensi besar dalam pembangunan nasional,” kata Menaker Yassierli dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Menaker mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa lebih dari 100 juta pekerjaan berpotensi tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dalam satu dekade ke depan. Sementara itu, 44 persen keterampilan inti akan berubah dalam lima tahun mendatang, menunjukkan kecepatan transformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Menaker Dorong Pengemudi Ojol dan Kurir Dapat Perlindungan Hukum

Ia menyoroti berbagai disrupsi di dunia kerja, seperti kemajuan teknologi digital, kecerdasan buatan, tumbuhnya sektor informal, serta perubahan nilai kerja di kalangan generasi muda. Kondisi ini menciptakan tantangan besar bagi dunia ketenagakerjaan Indonesia.

“Tanpa pelatihan yang cepat dan inklusif, banyak pekerja berisiko tertinggal,” ujar Menaker.

Baca Juga: Wamenaker Apresiasi PT Vale, Sebut Jadi Role Model Integritas Ketenagakerjaan

Indonesia merespons tantangan ini dengan mengadopsi People-Centered Approach (PCA), pendekatan yang menempatkan martabat, potensi, dan aspirasi manusia sebagai inti dari setiap kebijakan dan keputusan ketenagakerjaan. Strategi ini dipandang sebagai kunci untuk menghadapi era transformasi digital.

“Pendekatan ini diterjemahkan secara konkret melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan, seperti pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan lembaga pelatihan dalam semangat gotong royong,” kata Yassierli.

Kemnaker merancang strategi nasional dengan tiga pilar utama untuk menghadapi disrupsi digital. Pilar tersebut meliputi memperkuat fondasi SDM, mereformasi kelembagaan dan dialog ketenagakerjaan, serta memanfaatkan inovasi digital seperti program AI for SIAPKerja.

Menaker mengajak seluruh negara untuk bersama-sama mempersiapkan keterampilan masa depan, memperluas pelatihan ulang, dan membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif. Target ini menjadi krusial untuk menciptakan dunia kerja yang adil dan produktif di era transformasi digital.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO