VOICEINDONESIA.CO, Manado – Dalam rangka sosialisasi skema penempatan Government to Government (G to G) ke Jepang dan Jerman, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menyebut bahwa peluang tenaga kesehatan sangat besar.
Saat sosialisasi di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (20/12) Christina mengatakan bahwa Presiden Prabowo memberikan arahan untuk memaksimalkan penempatan pekerja migran di luar negeri.
“Peluang untuk menjadi tenaga kesehatan di luar negeri sangat besar karena ada beberapa negara yang kekurangan tenaga kesehatan. Seperti Jepang, ada program G to G ke Jepang untuk perawat dan perawat lansia. Selanjutnya ada program G to G ke Jerman untuk perawat,” ujar Wamen Christina, dikutip dari Instagram KemenP2MI, Minggu, (22/12/2024).
Wamen Christina juga mengimbau para mahasiswa Poltekkes Kemenkes Manado untuk berhati-hati menerima informasi dari media sosial agar tidak jadi korban penempatan nonprosedural ke Kamboja sebagai admin judi online.
“Ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, jadi masyarakat harus menyikapi dengan bijak suatu iklan berupa informasi bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji yang besar,” pungkasnya.
Ia menambahkan, yang ingin mendapatkan informasi lengkap dan aman untuk bekerja di luar negeri dapat menghubungi Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara (Sulut).
“BP3MI Sulut siap memberikan informasi jika ada iklan-iklan bekerja di luar negeri yang ada di media sosial. Mereka pasti akan menunjukan mana yang benar serta aman dan mana yang nonprosedural,” jelasnya.