VOICEINDONESIA.CO, Nunukan – Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas II TPI Nunukan, Adrian Soetrisno, turut memantau langsung proses pemeriksaan keimigrasian dalam kegiatan repatriasi 219 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Malaysia.
Para deportan berasal dari Depot Tahanan Imigresen (DTI) Menggatal, Kota Kinabalu, dan Sandakan, dan tiba di Pelabuhan Laut Internasional (PLBI) Tunon Taka, Nunukan, menggunakan KM. Labuan Express dan KM. Francis Express.
Setibanya di pelabuhan, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) terlebih dahulu menerima pengarahan dari BP3MI Kalimantan Utara terkait proses pemulangan dan langkah-langkah selanjutnya.
Baca Juga: Menhub Proyeksikan Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi 28 Maret
Setelah pengarahan, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan melakukan pemeriksaan kesehatan guna memastikan kondisi para deportan sebelum melanjutkan proses lebih lanjut.
Proses kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan keimigrasian oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, jumlah WNI yang tiba di pelabuhan tercatat sebanyak 220 orang, terdiri dari 170 laki-laki dan 50 perempuan.
Selain itu, dilakukan pemeriksaan barang bawaan oleh petugas Bea Cukai Nunukan untuk memastikan tidak ada barang terlarang yang dibawa masuk ke wilayah Indonesia.
Baca Juga: Sistem One Way Akan Dilakukan Saat Arus Mudik Lebaran 2025
Para deportan diberangkatkan dari Tawau, Malaysia, menggunakan dua kapal berbeda. KM. Labuan Express mengangkut 151 orang, terdiri dari 147 pemegang Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan 4 pemegang paspor.
Sementara itu, KM. Francis Express mengangkut 69 orang, dengan rincian 68 pemegang SPLP dan 1 pemegang paspor. Setelah seluruh prosedur pemeriksaan selesai, para deportan diterima oleh petugas BP3MI untuk didata dan ditampung sementara sebelum dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Kakanim Nunukan, Adrian Soetrisno, memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti.
“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan proses repatriasi ini berlangsung tertib dan aman. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi WNI yang kembali ke Tanah Air,” ujarnya.