Raja Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan Masa Kolonial Oleh Negaranya

by VOICE Indonesia
0 comments
A+A-
Reset

Raja Belanda Willem-Alexander pada Sabtu meminta maaf atas keterlibatan negaranya  dalam perbudakan pada masa lampau yang dampaknya masih terasa hingga sekarang.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Raja dalam upacara peringatan 160 tahun penghapusan secara legal perbudakan di Belanda, termasuk di negara-negara bekas jajahannya di Karibia.

“Pada hari ini saat kita mengenang sejarah perbudakan Belanda, saya memohon maaf atas kejahatan terhadap kemanusiaan ini,” kata sang raja.

Dia menambahkan rasisme dalam masyarakat Belanda masih menjadi masalah yang tak kunjung selesai.  Dia menyadari tidak semua orang bersedia menerima permintaan maafnya.

Namun “waktu telah berubah dan Keti Koti … rantai (perbudakan) benar-benar telah terputus,” kata dia,  disambut sorak-sorai dan tepuk tangan dari ribuan penonton di monumen perbudakan nasional di Oosterpark Amsterdam.

“Keti Koti” adalah kata dalam bahasa Suriname yang berarti ‘memutus rantai’. Keti Koti dijadikan sebagai nama hari peringatan perbudakan dan perayaan kebebasan yang diperingati setiap 1 Juli di Belanda.

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia