VoiceIndonesia.co, Banjarmasin – Akibat kebarakaran hutan dan lahan (Karhutla) pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menetapkan status siaga darurat kabut asap hingga 30 Oktober 2023.
Pada status siaga darurat kabut asap ini, Pemkot Banjarmasin juga sudah menetapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa dari tingkat PAUD hingga SMP dari 4-7 Oktober 2023.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memakai masker karena kabut asap sangat pekat terutama pagi hari, petang hingga malam.
“Pemerintah Kota Banjarmasin memandang serius fenomena bencana kabut asap ini, hingga memutuskan status itu,” ujar Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkot Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Rabu, 4 Oktober 2023.
Menurutnya, Pemkot Banjarmasin telah melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan kabut asap karhutla bersama unsur Forkopimda hingga memutuskan status siaha hingga 30 Oktober 2023.
Sebenarnya, sejak 1 Agustus 2023 melalui SK Wali Kota Banjarmasin telah ditetapkan tentang status siaga penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahab serta kekeringan di Banjarmasin.
Namun karena kondisi kabut asap saat ini semakin parah, Pemkot pun segera mengambil langkah-langkah strategis dalam penanggulangan.
Baca Juga: Kemnaker Lakukan Business Mathcing di Qatar
“Karena tingkat kepekatan sudah serius dan kualitas udara Banjarsamasin sangat tidak sehat,” ujar Machli Riyadi, dilansir dari ANTARA, Kamis 5 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan bahwa tahun ini kemarau extrem sehingga membuat Pemerintah Kota Banjarmasin merapatkan barisan dalam penanggulangan bencana kabut asap.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Banjarmasin saja terdapat 31 titik api di wilayah kota Banjarmasin.
“Terlebih ada beberapa wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten tetangga seperti Batola dan Banjar, yang rentan sekali terdampak kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin menyampaikan saat ini ada 3 kecamatan yang terdampak kabut asap, yaitu Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin Selatan, dan Banjarmasin Timur.
“Kawasan ini memang yang berbatasan dengan daerah tetangga dengan sumber titik api kebakaran paling terdampak. Nah kami mengambil langkah awal dengan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak keluar rumah jika tidak perlu sekali,” ujarnya.