MAKASAR,AKUUPDATE.ID – Organisasi para ASN, Korpri diminta tetap produktif di era pandemi Covid-19. Sebab, menurut Ketua Umum Dewan pengurus Korpri Nasiobnal (DPKN), Prof. Zudan Arif Fakrulloh, apa pun situasinya tidak boleh negara dalam keadaan diam.
“Mau kondisi perang, kondisi ada wabah penyakit, ada bencana, negara harus selalu hadir. Syukur bagi kita ASN karena cermin negara yang paling tampak itu adalah jajaran birokrasi,” ujar Prof. Zudan dalam arahannya pada acara Pengukuhan Dewan Pengurus Korpri Provinsi Sulawesi Selatan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Senin (8/2).
Baca Juga : Oknum ASN Diduga Atur Proyek di Muratara, Begini Modusnya
Menurut Ketum Prof Zudan, dalam ketatanegaraan di Indonesia, setelah Presiden dengan keputusan politik bersama DPR RI menetapkan APBN sebesar Rp2.750 triliun. Dan begitu juga ketika Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah menetapkan keputusan politik bersama DPRD dengan APBD Provinsi Sulsel sekarang Rp 10 triliun, pada giliran eksekusinya ada di tangan para ASN.
“Bukan lagi di tangan presiden, para menteri, atau para gubernur dan bupati/walikota. ASN lah pemegang kuasa anggaran itu. Jadi seluruh pengurus Korpri tolong ingatkan seluruh ASN saudara-saudara kita karena merah biru hitamnya negara yang mengelola duit negara itu para ASN,” kata Ketum Korpri.
Baca Juga :Â Tugas Mulia ASN Untuk Membumikan Nilai Pancasila
Zudan tak lupa mengajak para ASN menyadari betul bahwa di pundak mereka terdapat amanah yang sangat mulia. “Ada amanah yang sangat besar dan tidak main-main. Kalau negara ini maju ASN memiliki peran besar. Sebaliknya akalau negara ini tidak maju-maju ASN juga berperan besar,” kata Zudan yang juga Dirjen Dukcapil Kemendagri.
Sekarang terdapat 4,2 juta ASN anggota Korpri. Karena itu Korpri memiliki peran yang sangat strategis dalam ketatanegaraan dan penyelenggaraan pemerintahan.
“Saya ingin mengajak para pengurus Korpri mari mensyukuri nikmat ini. Sebab tidak semua orang memiliki kesempatan sebagaimana kita mendapatkan kesempatan ikut bersama mengelola negara,” kata Zudan. (*/red)