VOICEINDONESIA.CO, Cirebon — Akses menuju lokasi tambang Gunung Kuda kini dipasangi portal dan dijaga ketat aparat setelah tragedi longsor yang menewaskan 21 orang. Empat korban lainnya masih tertimbun material dan dinyatakan tidak akan dicari lagi karena alasan keselamatan.
Komandan Korem 063/SGJ Hista Soleh Harahap menegaskan warga tidak boleh lagi masuk ke kawasan tersebut.
“Kalau memang dibutuhkan penjagaan bersama, kami siap bantu,” ujarnya.
Baca Juga: Waduh, Pengelola Tambang Gunung Kuda Tidak Memiliki RKAB
Pengamanan ketat ini bukan tanpa alasan. Selain faktor keselamatan, sejumlah perlengkapan dan kendaraan yang berada di lokasi masih menjadi bagian dari proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum.
“Karena masih ada barang bukti di sana, maka pengamanan lokasi sangat penting,” tegas Hista.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Pemilik dan Pengawas Tambang Tersangka Longsor Gunung Kuda
Bupati Cirebon Imron menjelaskan penutupan area tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon. Keputusan ini diambil setelah pencabutan status tanggap darurat sejak Kamis (5/6/2025).
“Setelah pencarian korban dihentikan, area tersebut ditutup,” kata Imron di Cirebon, Sabtu (7/6/2025).
Bupati mengimbau keras warga untuk tidak melakukan pencarian empat korban yang masih tertimbun.
“Demi keselamatan bersama, jangan ada aktivitas di area tersebut.”
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon selaku Incident Commander telah mengumpulkan seluruh personel untuk apel konsolidasi, pengecekan perlengkapan, serta pembagian tugas pengamanan di lapangan.
TNI dan Polri kini berkoordinasi untuk memastikan tidak ada warga yang nekat memasuki area berbahaya tersebut.
“Tidak boleh ada aktivitas maupun warga yang memasuki area tersebut,” tegasnya.