PVMBG Imbau Pendaki Waspadai 7 Gunung di Jawa Barat Saat Mendaki

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEIndonesia.co, Bandung – Pusat Vuklanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi meminta pada masyarakat untuk mewaspadai aktivitas tujuh gunung di Jawa Barat pada musim hujan, khususnya bagi pendaki.

“Tujuh gunung berapi yang perlu diwaspadai ini statusnya masih normal. Meski demikian, masyarakat yang hendak mendaki diimbau tidak melakukan pendakian di gunung-gunung tersebut pada musim penghujan,” kata Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan di Bandung, Jumat, 8 Desember 2023.

Tujuh gunung berapi yang perlu diwaspadai tersebut adalah Tangkuban Perahu, Salak, Gede, Gentur, Papandayan, Galunggung dan Cermai, karena ketika musim hujan lebih cepat berpotensi alami erupsi.

“Kita juga mengimbau saat hujan minimal tidak medekati kawah. Memang menyenangkan, tapi kalau bisa tahan dulu lah untuk mendaki,” kata Hendra.

Lebih lanjut, Hendra menyebut bahwa gunung berapi yang tenang justru lebih berbahaya ketika didaki, karena kewaspadaan kepada gunung oleh para pendaki akan lebih sedikit dibanding gunung berapi yang aktif.

Baca Juga: Menaker Minta Jajarannya Gunakan Anggaran 2024 Tepat Sasaran

Hal tersebut, lanjut dia, bisa dilihat pada kasus di Gunung Merapi, Sumatera Barat, yang sebenarnya dalam keadaan tenang, bahkan beberapa hari sebelum kejadian erupsi pun masih banyak pendaki yang mengabadikan kondisi di sana (kawah).“Yang paling bahaya ini kalau tidak ada kelihatan apa-apa, tiba-tiba berasap. Jadi selama ini pendaki merasa aman kalau musim hujan padahal kemungkinannya lebih besar untuk erupsi,” kata dia.

Dilansir dari ANTARA, Hendra menyebut PVMBG selalu berkoordinasi dengan balai yang ada di setiap gunung berapi dan selalu memberikan imbauan pada kepala daerah, masyarakat, termasuk juga para pendaki, karena bahaya pendakian gunung berapi selalu mengintai.

Bahaya yang mengintai itu antara lain, ketika tidak ada sinar matahari di gunung dan terjadi konsentrasi atas gas vulkanik yang bisa terhirup pendaki dan bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal.

“Kasus seperti ini pun sempat terjadi di Gunung Sindoro dan diharap tidak terulang kembali,” ucap Hendra.

Saat ini, Hendra mengatakan seluruh gunung berapi di Jabar mendapatkan pemantauan dengan berbagai peralatan yang memadai. Namun, satu gunung mendapatkan perhatian khusus adalah Gunung Guntur di Kabupaten Garut.

Hendra menjelaskan dalam analisa para ahli, gunung berapi memiliki siklus letusan 60 tahun sekali, sementara Gunung Guntur terakhir erupsi pada 1847.

“Karena inilah sulitnya memprediksi gunung berapi. Sebenarnya kalau harus, ini ya sudah waktunya, tapi kan namanya alam faktornya banyak yang menentukan untuk bisa erupsi,” ujar Hendra.

Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO