OJK Paparkan Empat Tantangan Perbankan Nasional

by VOICE Indonesia
0 comment

JAKARTA,AKUUPDATE.ID-Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana memaparkan empat tantangan yang akan dihadapi perbankan Nasional baik dalam jangka pendek maupun struktural perbankan.

Dilansir dari Antaranews, “Berbagai tantangan perbankan, kita sudah mencatat bahwa dalam jangka pendek yang sangat kritikal kita lihat adanya pemulihan ekonomi yang masih kita harapkan terus berjalan,” katanya dalam Launching dan Konferensi Pers RP21 2020-2025 di Jakarta, Kamis.

Heru menyebutkan tantangan jangka pendek meliputi adanya ketidakpastian penyelesaian pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat, resesi ekonomi, volatilitas tinggi pada pasar keuangan, serta potensi berakhirnya kebijakan stimulus fiskal.

“Terkait dengan potensi kebijakan stimulus itu harus kita antisipasi ke depan. Volatilitas pasar keuangan dalam jangka pendek ini juga harus dan perlu kita cermati,” ujarnya.

Sementara itu, ia menuturkan tantangan mengenai struktural perbankan meliputi empat hal yaitu penguatan struktur dan daya saing, peran perbankan dalam pertumbuhan ekonomi, revolusi ekonomi dan layanan digital, serta transformasi pengaturan dan pengawasan.

Baca Juga : Diumumkan Presiden Jokowi, Ini Profil Lima Dewan Direktur LPI

“Tantangan struktural perbankan kita perlu cermati karena timbul dari empat hal yang kita catat,” tegasnya.

Penguatan struktur dan daya saing terdiri dari skala usaha perbankan yang masih rendah, efisiensi perbankan juga masih rendah, serta disparitas skala usaha dan daya saing antar bank yang tinggi.

Kemudian untuk peran perbankan dalam pertumbuhan ekonomi nasional meliputi kebutuhan pembiayaan pembangunan, pasar keuangan masih dangkal, pembiayaan berkelanjutan belum optimal, perbankan syariah belum optimal, serta inklusi keuangan masih rendah.

Selanjutnya untuk revolusi ekonomi dan layanan digital terdiri atas perkembangan digital ekonomi, perubahan perilaku dan ekspektasi masyarakat terhadap layanan keuangan, risiko serangan siber, investasi infrastruktur teknologi informasi yang terlalu besar, serta kompetisi dengan perusahaan teknologi finansial.

Terakhir yaitu transformasi pengaturan dan pengawasan meliputi pengawasan berbasis informasi teknologi (IT) dan akses data pengawasan dengan IT.

“Para stakeholder kita mengharapkan OJK lebih agile, adaptif, dan mendukung ekosistem baru perbankan kita. Kita akan usahakan agar harapan itu bisa diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” tegasnya.(*)

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia

Unduh Aplikasi Voice Indonesia