VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pemerintah menggelontorkan dana Rp7 miliar untuk melatih 25.000 santri pondok pesantren agar memiliki sertifikasi di bidang konstruksi. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan, anggaran tersebut masih tergolong wajar untuk program nasional peningkatan keterampilan vokasi.
“Enggak terlalu mahal lah,” kata Dody usai menghadiri Rapat Tingkat Menteri di Kemenko PM, Jumat (17/10/2025).
Dody menjelaskan, pelatihan akan digelar di sepuluh provinsi sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas sumber daya manusia pesantren. Ia menekankan, pemerintah ingin santri memiliki keahlian dasar yang bisa digunakan saat terjun ke dunia kerja.
Baca Juga: Menteri PUPR Yakin Proyek Tanggul Laut Mampu atasi rob di Semarang
“Untuk training tadi itu untuk 25.000 santri di 10 provinsi sampling, itu sekitar Rp7 miliar seingat saya,” ujarnya.
Menurut Dody, dana pelatihan diambil dari sisa anggaran program kementerian sebelumnya yang belum terpakai. Ia memastikan penggunaannya sudah mendapat izin dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Baca Juga: Menteri PU Pastikan Tidak Ada Pekerja yang Dirumahkan Akibat Efisiensi
“Jadi, kita masih ada dana yang belum terpakai, nanti kita pakai dari situ. Jadi, ada izin dari Menkeu,” katanya.
Pelatihan ini bersifat dasar dan akan diakhiri dengan sertifikasi resmi bagi peserta yang dinyatakan lulus. Dody menegaskan, pelatihan juga mengikuti aturan ketenagakerjaan, termasuk batas usia minimal peserta.
“Pelatihan itu adalah pelatihan dasar yang nantinya akan kita sertifikasi,” kata Dody.
“Paling tidak mereka di awal sudah mendapat pelatihan awal yang bersertifikat. Yang kemudian ada (syarat) minimum usia 18 tahun,” tegasnya.
Dody menambahkan, sertifikasi tersebut akan menjadi pijakan awal bagi santri yang ingin melanjutkan karier di bidang konstruksi.
“Harapan kami sih semacam vokasi lah ya. Kalau memang mereka nanti ke depan tertarik di bidang konstruksi, ya monggo saja,” tutupnya.
