VOICEIndonesia.co, Banda Aceh – United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) menyatakan pelarian pengungsi Rohingya dari tempat penampungan di Aceh ke tempat tujuan lain bisa mengarah ke jaringan penyelundup karena keterpaksaan atau tidak punya pilihan.
“Termasuk menggunakan jaringan penyelundup (perjalanan tidak resmi), karena mereka tidak memiliki pilihan, dan putus asa dalam upaya mereka bersatu dengan keluarga mereka,” kata Juru Bicara UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono yang dikonfirmasi dari Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Mitra merespon terkait kembali adanya tiga pengungsi Rohingya yang keluar atau kabur dari lokasi pengungsian sementara di Balai Meuseuraya Aceh (BMA) Banda Aceh, kemarin, Selasa, 23 Januari 2024.
Baca Juga: Jokowi Terima Kunjungan Presiden Tanzania di Istana Bogor
Dilansir dari ANTARA, Mitra menyampaikan, berdasarkan kejadian masa lalu, banyak pengungsi yang kemudian diketahui berpindah dari Aceh, dan karena mereka tidak memiliki kartu identitas atau dokumen perjalanan.