AKUUPDATE.ID,Jakarta – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali berpartisipasi dalam kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) yang merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Sejak tahun 2007, BP2MI telah berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk mempromosikan angkatan kerja Indonesia dan menginformasikan peluang bagi PMI dari calon pemberi kerja yang menghadiri acara tersebut, serta melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai mitra terkait masalah ketenagakerjaan. BP2MI mengikuti secara virtual pembukaan Trade Expo Indonesia – Digital Edition (TEI-DE) Tahun 2021 yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo di Command Center Gedung BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (21/10/2021).
Di sela-sela acara pembukaan tersebut, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Lasro Simbolon menyatakan BP2MI berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai exhibitor. Dalam kesempatan ini, Lasro menyampaikan tentang prioritas kebijakan Pemerintah RI terkait tata kelola penempatan PMI yang terlatih dan profesional, kapasitas dan kesiapan PMI mengisi peluang-peluang kerja yang tersedia di berbagai negara, dan mengoptimalkan partisipasi dalam TEI-DE tahun ini dengan mempromosikan kesiapan, kemampuan, dan kebijakan Indonesia mendorong, mengelola secara baik, penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) Profesional ke berbagai belahan dunia.
Agenda TEI tahun 2021 lalu berlanjut dengan Virtual Employment Business Forum (EBF) yang merupakan pertemuan koordinasi virtual antara BP2MI dengan Perwakilan RI dan instansi pemerintah terkait mengenai peluang pasar kerja di negara tujuan penempatan. Diadakan di Command Center BP2MI, Jakarta, Selasa (26/10/2021), kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Utama BP2MI, Tatang Budie Utama Razak mewakili Kepala BP2MI, Benny Rhamdani.
“Selama dua tahun terakhir TEI diselenggarakan secara virtual dan BP2MI selalu aktif berpartisipasi dengan membuka stand. Sektor penempatan PMI memiliki arti penting dan strategis karena Indonesia memiliki angkatan kerja yang sangat besar. Kita akan meningkatkan tenaga terampil dan profesional, serta mengelola yang nonprosedural,” ungkap Tatang.
Tatang juga menjelaskan bahwa BP2MI terus menghadapai tantangan terhadap penempatan PMI ke luar negeri, salah satunya karena masih ada pengiriman ilegal PMI. BP2MI menyatakan perang terhadap pengiriman ilegal tersebut dan mengajak agar seluruh pihak juga bekerjasama dalam hal ini.
“Dengan kerja bersama seluruh pihak dan dengan tata kelola penempatan yang baik, perlahan-lahan pengiriman ilegal ini akan menipis. Memang hal ini adalah tantangan yang besar, tapi bisa diwujudkan. Semoga kegiatan ini dapat membuka cakrawala kita untuk melihat kesempatan yang ada di banyak negara,” jelas Tatang.
Tak lupa Tatang berterimakasih kepada semua pihak yang telah memperkenalkan PMI terhadap potensial user di negara masing-masing. Diharapkan forum ini dapat mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi antara BP2MI dengan seluruh pihak.