Gunungkidul – Masyarakat yang tergabung dalam Grogol Flora Flori di Desa Grogol, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merintis agrowisata tanaman semangka yang menawarkan petik di tempat bagi wisatawan.
Pengelola Grogol Flora Flori Agus Setiawan di Gunungkidul, Selasa, mengatakan kelompok Grogol Flora Flori mengembangkan hortikultra jenis semangka seluas 1,1 hektare.
“Semangka memiliki nilai ekonomi tinggi. Selai bisa dijual di pasar, bisa juga dijadikan tempat wisata dengan menawarkan konsep petik sendiri bagi wisatawan yang datang,” kata Agus, dilansir dari ANTARA, Selasa (30/05/23).
Ia mengatakan semangka yang ditanam berbagai jenis, mulai dari semangka biji, non biji dan Inul.
Budi daya semangka sendiri baru pertama kali dilakukan di sana, Warga dibantu pihak kalurahan mulai dari bibit, pupuk, hingga air yang diangkat dari sumur bor terdekat.
“Hasil panen pun terbilang memuaskan,” katanya.
Agus mengatakan semangka ini bisa dibeli oleh masyarakat umum, dengan harga mulai dari Rp6 ribu per kilogram untuk jenis Inul dan biji sampai dan semangka non-biji Rp7 ribu per kilogram.