JAKARTA,AKUUPDATE.ID – Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta diwarnai aksi walk out dari para perwakilan fraksi partai, seluruh anggota DPRD DKI Jakarta.
Selain Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meninggalkan ruang rapat paripurna, Walk Out  terjadi saat PSI akan membacakan pandangan umum fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.
Aksi Walk Out  ini diawali oleh protes yang disampaikan oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar Jamaludin, dia menyatakan sikap PSI yang disampaikan di media soal kenaikan RKT berbeda dengan kesepakatan saat rapat, dan ia menilai sikap PSI tidak konsisten.
Dia mempertanyakan apakah pandangan umum yang disampaikan oleh Fraksi PSI sudah disetujui oleh DPW PSI. Sebab sebelumnya, Fraksi PSI menyetujui rancangan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) DPRD DKI, namun hal tersebut lalu dibantah oleh DPW PSI.
“Kalau memang tidak terjadi apa yang sudah disepakati tidak diakui oleh partainya kalau memang tidak, saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya akan keluar,” kata Jamaludin
Baca Juga : Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Serba Bisa Yang Diutus Presiden Joko Widodo
Melangsir Dari Kompas.com, Jika pandangan Fraksi PSI tidak disetujui DPW PSI Jakarta, Jamaludin menyatakan tidak bersedia mendengarkan pandangan umum yang akan dibacakan tersebut, Aksi Jamaludin kemudian disambut tepuk tangan anggota DPRD DKI lainnya. Pimpinan DPRD DKI, Misan Samsuri, kemudian menanyakan siapa yang ingin walk out dari rapat tersebut. Misan pun kemudian menanyakan identitas dan fraksi partai itu. “Itu dari fraksi apa,” kata Misan.
“Saya Jamaludin dari Fraksi Partai Golkar,” Ujar Jamaludin denggan suara yang tegas dan juga lantang
Jamaludin kemudian keluar dari ruang rapat gedung DPRD DKI. Tak lama berselang, anggota DPRD DKI dari fraksi-fraksi lain juga menyusul keluar ruang rapat. Dengan demikian, yang tersisa di ruang paripurna ialah anggota Fraksi PSI dan pimpinan DPRD DKI.
Ditemui saat di luar ruang rapat paripurna, Jamaludin membantah bahwa sudah ‘janjian’ dengan fraksi lain untuk melakukan walk out. Dia sendiri mengaku walk out karena kecewa dengan atas sikap PSI terkait kenaikan anggaran Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) 2021 yang sempat menjadi sorotan.
“Tidak, jadi ini tidak ada kesepakatan. Ini murni saya aja. Karena saya sudah kecewa dengan sikap-sikap seperti itu, apalagi ada bahasa bahwa DPRD ini merampok uang rakyat. Saya tersinggung, saya ngerampok siapa yang saya rampok. Kalo dia berani, ngomong sendiri sini jangan di media. Dia laki-laki apa perempuan itu yang ngomong rampok-rampok itu. Gitu maksud saya,” Ujar Jamaludin
Baca Juga : Pasangan Devi Suhartoni-Inayatullah Unggul dalam Kontestasi pilkada 2020 di Muratara
Menurut Jamaludin, sikap PSI yang disampaikan di media soal kenaikan RKT berbeda dengan kesepakatan saat rapat. Dia menilai sikap PSI tidak konsisten.
“Jadi begini RKT itu sesuatu yang sudah diputuskan, secara kolektif sudah diputuskan, karena apapun yang kita bilang benar, selama itu sudah banyak bilang benar, dia ikut menyatakan benar walaupun dia bilang tidak benar. Tapi ini tidak ada yang namanya sikap menolak dari dia. Dia sudah menandatangani absensi daftar hadir tidak menyatakan keberatan ketika ditanya, tiba-tiba hal ini dibantah oleh DPW-nya,” Kata Jamaludin.
“Ini kan tidak konsisten,” tegas Jamaludin.
Aksi walk out ini hanya berlangsung saat PSI menyampaikan pandangannya. Setelah PSI selesai membacakan, para fraksi mulai kembali ke ruang rapat paripurna pada pukul 13.25 WIB untuk mendengar pandangan umum selanjutnya dari fraksi-fraksi (Irawan)