JAKARTA,AKUUPDATE.ID –PPP sebagai Partai yang telah malang melintang dalam perpolitikan nasional, telah melaksanakan Musyawarah Wilayah PPP DKI Jakarta
Dalam muswil tersebut, terpilih secara demokratis 5 orang formatur yang masing-masing mewakili Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Wilayah, dan Dewan Pimpinan Pusat.
Dari beberapa kali sidang formatur, muncullah nama H. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP.,M.Si. yang saat ini menjabat Ketua DPC PPP Jakarta Selatan yang didapuk Formatur menjadi ketua DPW PPP DKI Jakarta masa bakti 2021 – 2026.
“Munculnya nama H. Saiful bukan tanpa alasan. Beliau sosok yang pas menjadi ketua karena berbagai alasan dan pertimbangan, diantaranya beliau merupakan kader istiqomah, loyal terhadap partai, dan aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan” kata Wahyudin, formatur terpilih dari unsur DPW. “Style Beliau yang akrab dengan milenial, dianggap mampu meraih kembali suara-suara pemilih yang hilang di pemilu 2019 disamping menyasar pemilih millenial yang merupakan penyumbang suara terbesar hingga 35% pada pemilu 2024” imbuh Wahyudin.
Sementara ketua DPC PPP Jakarta Timur, H. Muhammad Guntur menambahkan, “Yang menjadi pertimbangan dipilihnya H. Saiful sebagai ketua DPW PPP DKI Jakarta karena kepiawaian beliau dalam merajut komunikasi dengan berbagai pihak, seperti para ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, bahkan kepada birokrasi di Provinsi DKI Jakarta”.
Baca Juga : H.Saiful Dasuki : Jangan sampai masjid yang dibangun oleh uang rakyat, malah disusupi paham radikalisme
“Setelah tersusun pengurus yang dibuat oleh sidang formatur dan disampaikan ke DPP untuk selanjutnya diharapkan dapat diterbitkan Surat Keputusan yang menjadi legalitas bagi DPW PPP DKI Jakarta untuk langsung bekerja, berkonsolidasi dan menggalang kekuatan bersama kader dan simpatisan PPP di Jakarta”, jelas Saiful kandidat ketua DPW PPP DKI terpilih
Sementara ketua DPC PPP Kepulauan Seribu Irfan menyayangkan ada nya kabar akan masuk nya kader partai lain menjadi ketua DPW PPP DKI tanpa melalui proses Muswil dan mengeyampingkan konstitusi partai. “Menjadi ironis bila DPP PPP memaksakan kehendak untuk menempatkan orang yang telah menistakan partai dan hati kader, memimpin PPP Jakarta. Figur kontroversial yang mencari selamat demi keuntungan pribadi dengan mengorbankan banyak pihak, maka bukan tidak mungkin partai inipun hanya akan menjadi kendaraan yang bisa dicabik-cabik kapanpun dia mau, tidaklah layak kembali memimpin partai yang jelas-jelas berasaskan Islam.
Kader partai bukan kader PAUD yang bisa digiring kemanapun. Dia tetap istiqomah namun tak mau rumahnya dimasuki orang-orang tak berintegritas. Begitulah kuatnya istiqomah kader PPP DKI Jakarta” ujar Irfan (*)
