VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Visi Presiden Prabowo Subianto memberantas kemiskinan ekstrem mulai membuahkan hasil nyata. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyiapkan strategi komprehensif bernilai Rp2,5 triliun melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) yang menyasar langsung ke akar permasalahan kemiskinan.
“Kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui pendekatan multisektor,” tegas Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).
Yang membedakan program ini dari program-program sebelumnya adalah pendekatan yang tidak sekadar memberi bantuan langsung, melainkan menciptakan ekosistem ekonomi berkelanjutan melalui infrastruktur produktif. Program ini akan menyerap 138.000 tenaga kerja di berbagai daerah tertinggal.
Baca Juga: Polisi Ungkap Kasus Pembukaan Rekening Bank Penipuan Online Scam di Kamboja
Secara masif, pemerintah melalui Kementerian PU akan menggarap 8.000 lokasi untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), fokus pada rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk mendukung pertanian dan ketahanan pangan nasional.
“Melalui pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur PKT, program ini diharapkan dapat membuka akses pekerjaan, pendapatan harian, serta memperbaiki infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan infrastruktur sosial ekonomi wilayah,” jelas Dody.
Selain irigasi, program ini juga menyasar kebutuhan dasar masyarakat berupa akses air bersih melalui PAMSIMAS di 299 lokasi, SANIMAS di 463 lokasi, PISEW di 301 lokasi, pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 53 lokasi dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem di 10 lokasi.
Dengan target PU 608—Efisiensi Investasi, Pengentasan Kemiskinan menuju 0 persen, dan Pertumbuhan Ekonomi 8 persen—strategi ini menjadi bukti komitmen pemerintahan Prabowo dalam menuntaskan janji kampanye pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.